Kenakalan Remaja

Ilustrasi/jawapos
Ilustrasi/jawapos

Masa remaja merupakan fase yang penuh dengan pencarian identitas diri. Oleh karena itu, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam menerapkan pola asuh yang baik bagi remaja. Orang tua perlu memahami psikologi remaja untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pola asuh, yang bisa berdampak buruk saat remaja memasuki usia dewasa. Tanpa bimbingan yang tepat, remaja berisiko menjadi pembangkang dan menampilkan perilaku nakal yang sulit dikendalikan.

Seperti yang penulis katakan di atas, bahwa pengaruh teknologi juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan remaja, jika remaja salah dalam menanggapi setiap info dan pesan yang diperoleh dari media teknologi tersebut karena secara tidak langsung hal itu sudah menjadi bahan pembelajaran bagi remaja.

Bacaan Lainnya

Pada masa remaja terjadi perubahan-perubahan yang sangat berarti dalam segi fisiologis, emosional, sosial, dan intelektual. Masa remaja sebagai masa new birth dan storm and strees. Pada masa remaja akan ditemukan seorang yang seolah-olah baru terlahir karena banyaknya perubahan terutama pada segi fisik. 

Selanjutnya dikemukakan bahwa remaja dihadapkan pada tantangan-tantangan, kekangan-kekangan yang dapat membuat remaja merasa bingung. Lebih jauh lagi remaja tersebut digambarkan seperti orang yang tidak menentu, emosional, tidak stabil, dan sukar diramalkan.

Perubahan fisik pada remaja, terutama organ-organ seksual mempengaruhi berkembangnya emosi atau perasaan-perasaan dan dorongan-dorongan yang baru dimana sebelumnya tidak pernah dialami, seperti perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan jenis.

Perasaan dan dorongan tersebut sering kali menjadi masalah besar yang membawa malapetaka bagi perkembangan remaja selanjutnya. 

Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.

Kenakalan remaja dapat berawal dari lingkungan yang kondusif bagi perkembangan remaja, baik di lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakat. Selain itu, sifat kepribadian kurang baik juga dapat menyebabkan kenakalan.

Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu, dan merupakan transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat. Kematangan organ reproduksi dan perkembangan psikologi remaja yang mulai menyukai lawan jenis serta arus media informasi baik elektronik maupun non elektronik sangat berpengaruh terhadap perilaku remaja.

Selain itu masalah lain yang marak terjadi di Indonesia adalah menonton video porno, tawuran, membolos, geng motor dan merokok. 

Remaja yang berkembang memperlihatkan kemampuan bertingkah laku yang positif. Remaja memang memperlihatkan tingkah laku khas sebagai tanda bahwa mereka berkembang sebagai remaja yang normal.

Remaja berada dalam posisi bingung dalam melakukan peran. Sensitif dan mudah tersinggung dan kadang-kadang tidak stabil sehingga tindakan mereka tidak dapat diperkirakan. Sebagian remaja banyak melakukan pelanggaran yang tidak mampu untuk berkembang secara positif dan dinamis.

Contohnya pada saat sekarang ini banyak sekali disaksikan baik dalam lingkungan sehari-hari ataupun melalui media masa ada remaja yang melakukan tingkah laku yang tidak sewajarnya dan tidak sesuai dengan perkembangan mereka, yaitu penyimpangan perilaku seperti memperkosa, seks bebas, onani, mengkonsumsi obat-obat terlarang, merokok, mengoleksi Video porno dan lain sebagainya. 

Baca Juga: Keindahan Alam Batang Asai

mayoritas pelaku kenakalan adalah remaja di bawah usia 21 tahun dengan angka tertinggi tindak kenakalan ada pada usia 15-19 tahun, dimana usia tersebut adalah saat remaja menempuh bangku SMA. Oleh karena itu, pembahasan mengenai kecenderungan kenakalan remaja pada remaja yang sedang menduduki bangku SMA dinilai tepat.

Kenakalan remaja sebagai perilaku remaja yang mengarah pada perilaku asosial akibat ketidakmampuan remaja untuk menjalin hubungan baik dengan lingkungan dan menjalankan norma masyarakat. Kenakalan remaja dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal . 

Salah satu faktor internal penyebab kenakalan remaja diduga terkait dengan ketidakmampuan remaja untuk mengontrol tingkah lakunya dalam menghadapi berbagai pola perubahan kehidupan yang bersamaan dengan perubahan fisik, psikis, sosial cukup membingungkan. Agama dapat berperan sebagai mekanisme control pada diri remaja.

Remaja yang memiliki pendalaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai ajaran agama atau dengan kata lain memiliki religiusitas tinggi, akan berhati-hati dalam berpikir, berucap, dan bertindak sehingga terhindar dari bahaya kenakalan remaja maupun kecenderungannya.

Baca Juga: Tawuran yang Semakin Meresahkan Masyarakat

Dikarenakan subjek dalam penelitian ini menganut agama Islam, pembahasan religiusitas dalam penelitian ini akan mengacu pada religiusitas dalam agama Islam. Faktor internal lain yang dimungkinkan mempengaruhi kecenderungan kenakalan remaja adalah konsep diri. 

Konsep diri adalah apa yang terlintas dalam pikiran individu mengenai dirinya. Pelukisan Gambaran Mental tentang diri ini berpengaruh besar pada pemikiran dan tingkah laku. Dalam mengamati perilaku para remaja disini dititikberatkan pada perilaku mereka yang termasuk dalam perilaku kenakalan remaja, yang mereka lakukan pada saat seharusnya belajar tetapi justru berada misalnya dikantin atau dipinggir jalan.

Demikian juga pada waktu dirumah yang seharusnya pada saat jam belajar diharapkan remaja menggunakan waktunya untuk belajar tetapi sebaliknya justru melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan merugikan banyak pihak.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *