KKN 36 UNS Ciptakan Early Warning System Ketinggian Permukaan Air Sungai Bertenaga Surya

Pembuatan Alat: Pembuatan Early Warning System Ketinggian Permukaan Air Sungai Bertenaga Surya oleh Akbar Bayu, untuk membantu warga mempersiapkan diri akan bencana banjir di Desa Ngandong, Gantiwarno, Klaten. (doc. KKN 36 UNS)
Pembuatan Alat: Pembuatan Early Warning System Ketinggian Permukaan Air Sungai Bertenaga Surya oleh Akbar Bayu, untuk membantu warga mempersiapkan diri akan bencana banjir di Desa Ngandong, Gantiwarno, Klaten. (doc. KKN 36 UNS)

Krajan.id – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 36 Universitas Sebelas Maret (UNS) melaksanakan kegiatan pengecoran alat early warning system ketinggian permukaan air sungai bertenaga surya di Dusun Bometen, Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Senin (4/3/2024).

Pembuatan alat early warning system ketinggian permukaan air ini didasari keresahan masyarakat setempat mengenai banjir yang harus dihadapi setiap musim penghujan. Banjir di Dusun Bometen diakibatkan meluapnya Sungai Sipon karena air kiriman dari beberapa desa di sekitar Desa Ngandong.

Bacaan Lainnya

Alat early warning system ketinggian permukaan air bertenaga surya ini dibuat dan dirakit oleh Akbar Bayu, mahasiswa program studi Teknik Mesin, Fakultas Mesin, UNS, selama kurang lebih satu setengah bulan. Sistem kerja early warning system banjir memakai sensor elektris dan mekanis.

Sensor elektris menggunakan metode ultrasonik dimana sinyal yang dipancarkan akan memantul dengan permukaan air, lama pantulan dari gelombang ultrasonik tersebut akan menjadi acuan dalam menghitung ketinggian permukaan air. Indikator dari permukaan air ditandai dengan tiga buah lampu yang dimulai dari warna hijau, kuning, kemudian merah sebagai level tertinggi.

Sensor mekanik bekerja dengan cara memanfaatkan fungsi pelampung yang akan ikut naik bersamaan dengan permukaan air. Ketinggian air yang diwaspadai dapat dengan mudah ditentukan dengan penempatan pada pelampung tersebut. Pada sensor mekanik difungsikan untuk menyalakan sirine. Dua jenis sensor ini diharapkan dapat saling mendukung kinerja dalam mendeteksi ketinggian permukaan air jika salah satu sensor ada yang tidak berfungsi.

Akbar Bayu menjelaskan, kesulitan yang dihadapi dalam pembuatan early warning system banjir terletak pada komponen elektris dimana perakitan sensor harus sesuai dengan sirkuit yang sudah ditentukan. “Tidak hanya itu, pada sensor juga perlu dilakukan pemrograman untuk memberi perintah pada ketinggian berapa, permukaan air tersebut dapat menyalakan lampu indikator, sehingga memerlukan banyak waktu untuk melakukan trial and error,” jelasnya.

Kepala Desa Ngandong, Kunto Widiyatmoko menjelaskan bahwa keadaan alat dapat berjalan sebagaimana mestinya. “Ya, kemarin lampu berjalan sesuai keadaan, waktu air sudah mau tinggi, juga lampu yang berwarna merah sudah menyala. Nah karena masih baru, jadi masih lancar. Semoga awet,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Ngandong juga mengucapkan terima kasih atas bantuan mahasiswa KKN 36 UNS di Desa Ngandong.

Pemasangan Early Warning System Ketinggian Permukaan Air Sungai Bertenaga Surya
Pemasangan Early Warning System Ketinggian Permukaan Air Sungai Bertenaga Surya. (doc. KKN 36 UNS)

Pemasangan alat early warning system banjir ini merupakan salah satu program kerja mahasiswa KKN Kelompok 36 Desa Ngandong yang bertemakan Desa Tangguh Bencana. Selain itu terdapat pula program kerja Forum Pengurangan Resiko Bencana dan Simulasi Bencana yang bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Klaten, program kerja Satuan Pendidikan Aman Bencana di SDN Ngandong 1 dan SDN Ngandong 2, program kerja Literasi Kebencanaan di TK Pertiwi Ngandong, program kerja Eco-print bersama Ibu PKK Desa Ngandong, Menanam Tanaman dan Pemberian Tong Sampah untuk TK Pertiwi Ngandong, Pemasangan Plang Jalur Evakuasi dan Rambu Rawan Longsor, serta program kerja Pembuatan dan Sosialisasi Peta Rekap Bencana Longsor dan Rambu Jalur Evakuasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *