Krajan.id – Kelompok Mahasiswa KKN 13 Universitas Sebelas Maret (UNS) telah menginisiasi sebuah program Petani Cilik di tengah banyaknya generasi muda saat ini yang enggan menjadi petani karena dianggap sebagai profesi yang kurang menjanjikan. Program Petani Cilik ini bertujuan untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya pertanian dan lingkungan.
Program ini diikuti oleh anak-anak usia 9-11 tahun di Dusun Ngampel, Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Program ini tidak hanya berfokus pada pelatihan teknis dalam bercocok tanam, tetapi juga bertujuan untuk melatih sikap tanggung jawab dan kepedulian terhadap pertanian sejak dini. Dengan demikian, generasi petani yang tumbuh dari program ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi pertanian Indonesia di masa depan.
Kegiatan Petani Cilik mulai dilaksanakan pada Minggu (28/1/2024). Awalnya, anak-anak diberikan pemaparan materi dan pelatihan tentang teknik bercocok tanam yang benar. Mereka diajarkan tentang pemilihan bibit yang berkualitas, cara menanam yang baik, perawatan tanaman, hingga proses panen yang optimal. Tanaman yang dibudidayakan anak-anak yaitu tanaman terong, sawi, seledri, dan padi.
Selama pelaksanaan program, tim KKN 13 UNS juga terus memberikan bimbingan dan dukungan kepada anak-anak dalam merawat tanaman mereka tiap minggunya. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dalam praktik sehari-hari.
Proses berjalannya program Petani Cilik ini ada bantuan dari beberapa petani lokal yang memiliki peran penting di Desa Ngampel, salah satunya Pak Hasyim. Beliau merupakan Ketua Kelompok Tani Mulyo 1 yang berpengalaman dalam membudidayakan segala tanaman. Dalam sambutannya ia mengatakan, “Kalau Indonesia ingin tetap makan, pertanian tidak boleh mati jadi anak-anak siap nggak siap harus melanjutkan para petani”.
Program ini ditutup dengan evaluasi bersama, dimana anak-anak diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pemahaman yang mereka dapatkan selama kegiatan. Ini juga menjadi kesempatan untuk merencanakan langkah-langkah lanjutan guna memperkuat keterampilan dan pengetahuan mereka dalam pertanian dan lingkungan. Anak-anak juga diberikan sebuah hadiah selama berjalannya program ini untuk apresiasi karena sudah berperan penting sebagai Petani Cilik.
Melalui program ini, harapannya masa depan pertanian Indonesia semakin terbuka lebar dengan adanya regenerasi para petani. Terwujudnya generasi muda yang terampil, peduli terhadap pertanian, dan bertanggung jawab diharapkan akan muncul sebagai hasil dari program Petani Cilik ini. Dengan demikian, pertanian Indonesia tidak hanya akan berkembang secara teknis, tetapi juga akan menjadi lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.