KKN 49 UNS Gelar Pelatihan Budidaya Lele dalam Ember dan Kangkung Sistem Akuaponik di Kalurahan Pampang

Foto Bersama Warga Pampang pada Pelatihan mengenai Inovasi Gabungan Budidaya Lele dalam Ember dan Kangkung Sistem Akuaponik di Rumah Dukuh Pampang, Kalurahan Paliyan. (doc. Pribadi)
Foto Bersama Warga Pampang pada Pelatihan mengenai Inovasi Gabungan Budidaya Lele dalam Ember dan Kangkung Sistem Akuaponik di Rumah Dukuh Pampang, Kalurahan Paliyan. (doc. Pribadi)

Krajan.id – Kelompok KKN 49 Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan pelatihan inovasi gabungan budidaya lele dalam ember dan kangkung dengan sistem akuaponik di Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, Gunung Kidul, Yogyakarta pada Minggu (11/8/2024).

Acara yang dilaksanakan di rumah Bapak Endi Widayatna, Dukuh Pampang ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat.

Bacaan Lainnya

Pelatihan ini merupakan salah satu program kerja Kelompok KKN 49 UNS yang dilatarbelakangi oleh kondisi lahan di Kalurahan Pampang yang kering dan bergantung pada sistem irigasi tadah hujan. Kondisi tersebut menyebabkan menurunnya produktivitas lahan pertanian dan meningkatnya biaya produksi bagi petani setempat.

Instalasi Budidaya Lele Dalam Ember dan Kangkung Sistem Akuaponik. (doc. Pribadi)
Instalasi Budidaya Lele Dalam Ember dan Kangkung Sistem Akuaponik. (doc. Pribadi)

Sistem budidaya akuaponik yang diperkenalkan dalam pelatihan ini memanfaatkan ruang secara maksimal. Lele yang dibudidayakan dalam ember menghasilkan limbah yang kemudian digunakan sebagai nutrisi bagi tanaman kangkung. Kangkung, pada gilirannya, membantu menjaga kualitas air dalam ember, sehingga menciptakan siklus yang efisien dan ramah lingkungan.

Sistem ini tidak hanya mengurangi kebutuhan lahan luas, tetapi juga mendukung pertanian organik karena produk yang dihasilkan bebas dari paparan zat kimia.

“Kami berharap pelatihan ini akan memberikan manfaat nyata dan dapat diimplementasikan dengan baik oleh para warga di Kalurahan Pampang,” ujar Devin Zafiro, ketua kelompok 49 KKN UNS. “Kami percaya bahwa dengan pemahaman yang lebih baik tentang budidaya ini, warga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan meskipun dalam ruang terbatas.”

Baca Juga: KKN MBKM UNRI dan Karang Taruna Kampung Pinang Sebatang Barat Gelar Turnamen Futsal dan Voli Se-Kampung

Antusiasme warga Pampang terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dan aktif dalam sesi diskusi. Mereka menyatakan lebih memahami inovasi budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan ini, serta siap untuk menerapkannya di lahan mereka masing-masing.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *