Dodogan, Krajan.id – Mahasiswa KKN-PPM XLVI Kelompok 20 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) secara resmi meluncurkan program digitalisasi Dusun Dodogan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses informasi serta memperkenalkan potensi lokal kepada masyarakat luas melalui pemanfaatan teknologi digital.
Program ini mencakup pembuatan website resmi Dusun Dodogan dan logo desa. Website ini dirancang untuk mempermudah komunikasi warga, memberikan informasi terkini, serta mempromosikan potensi dusun kepada khalayak luas.
Menurut Thoyibah, mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP sekaligus anggota KKN, digitalisasi ini menjadi langkah penting bagi Dusun Dodogan.
“Dengan adanya website, komunikasi antarwarga dapat berjalan lebih optimal. Selain itu, promosi potensi dusun juga dapat dilakukan dengan lebih luas,” ujarnya.
Keterlibatan masyarakat Dusun Dodogan, terutama pemuda, dalam pengembangan website ini sangat signifikan. Pemuda Dodogan dilibatkan sejak awal, mulai dari proses pembuatan website hingga tahap pengelolaan dan pengembangan lebih lanjut.
Mereka mendapatkan pelatihan langsung dari KKN Kelompok 20, di mana Rifal Alfian sebagai perwakilan kelompok memaparkan cara penggunaan dan pembuatan website.
Pemuda Dodogan diberi pengetahuan tentang cara mengelola website dan memastikan keberlanjutannya setelah program KKN berakhir. Keterlibatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan digital pemuda, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk berkontribusi aktif dalam memajukan dusun melalui teknologi informasi dan komunikasi.
Rifal Alvian, perwakilan KKN Kelompok 20, juga menjelaskan bahwa website ini menyajikan beragam informasi, seperti profil dusun, sejarah, kondisi sosial-ekonomi, struktur kepemimpinan, serta lembaga masyarakat seperti PKK, Kelompok Wanita Tani, dan Pemuda Dodogan. Website ini juga akan memuat pengumuman penting dan berita terbaru terkait perkembangan dusun.
Makna Simbolis dalam Logo Dusun Dodogan
Selain website, KKN Kelompok 20 juga merancang logo resmi Dusun Dodogan yang sarat dengan makna filosofis. Logo ini memiliki beberapa unsur penting:
- Telur: Berasal dari kata ndog (telur), melambangkan awal generasi baru.
- Tekstur kayu: Mewakili mayoritas mata pencaharian warga sebagai pengrajin meubel dan furnitur.
- Pola gelombang: Menggambarkan Sendang Kali Ayu, situs bersejarah sumber mata air di dusun.
- Bentuk topeng: Merepresentasikan kesenian lokal Reog Galih Jati, warisan budaya yang masih dilestarikan.
Dalam proses digitalisasi ini, mahasiswa KKN menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses internet, minimnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan website, serta kebutuhan pembaruan konten secara berkala.
Namun, mereka mengatasi hambatan tersebut dengan memberikan pelatihan intensif kepada pemuda dusun agar dapat mengelola website secara mandiri.
Rifal Alvian menekankan bahwa pembuatan website tidak hanya sebatas membangun platform digital, tetapi juga memastikan keberlanjutannya. Oleh karena itu, mereka menyusun dokumentasi teknis dan panduan operasional, membentuk tim pengelola website, serta terus berkoordinasi dengan perangkat desa agar website tetap aktif.
Ketua Ikatan Pemuda Pemudi Dodogan (IPPD), Mas Bagus, menyampaikan apresiasinya atas program ini. Menurutnya, digitalisasi memberikan kesempatan bagi pemuda untuk lebih berperan dalam pengembangan dusun.
“Website ini sangat membantu dalam menyebarluaskan informasi dan memperkenalkan potensi lokal ke luar daerah,” katanya.
Baca Juga: Edukasi Penggunaan Microsoft dan Canva yang Efektif di Padukuhan Kedung Dayak
Dr. M. Nastain, S.Sos.I., M.I.Kom, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), menyatakan bahwa program ini memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Website ini dapat memudahkan warga dalam mengakses informasi dan mempromosikan potensi dusun ke masyarakat luas,” tuturnya. Ia berharap program ini bisa terus berlanjut dengan keterlibatan aktif dari warga setempat.
Sejak website dan logo diperkenalkan, manfaatnya mulai dirasakan oleh warga. Akses informasi menjadi lebih cepat dan transparan, promosi potensi wisata dan usaha lokal semakin luas, serta komunikasi antara warga dan pemerintah dusun menjadi lebih efisien. Selain itu, peningkatan keterampilan digital di kalangan pemuda dusun menjadi salah satu dampak positif utama dari program ini.
Ke depan, pengelola website berencana menambahkan fitur baru seperti sistem informasi administrasi desa, laporan kegiatan dusun, dan pengembangan media sosial resmi Dusun Dodogan. Dengan inovasi yang terus berkembang, program digitalisasi ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi desa lain dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pengembangan wilayah.
Bagi mahasiswa KKN, pengalaman menjalankan program ini memberikan banyak pembelajaran. Mereka mendapat kesempatan untuk menerapkan pengetahuan teknologi di dunia nyata, berinteraksi langsung dengan masyarakat, serta mengatasi berbagai tantangan di lapangan.
Thoyibah mengungkapkan bahwa pengalaman ini sangat berharga. “Kami belajar tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga membangun komunikasi yang baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” katanya.
Dengan berbagai manfaat yang telah dirasakan, program digitalisasi Dusun Dodogan diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan daerah mereka.
Mahasiswa KKN-PPM UMBY Kelompok 20 yang terlibat dalam program ini antara lain Rifqi Nuryahya, Rifal Alvian Reynaldi, Leoniides Da Kelsing, Annisa, Miki Mardela, Riana Prihapsari, Irmawati, Guseynova Shieva Margaretha, dan Thoyibah.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.