Krajan.id – Ribuan mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) siap memberikan kontribusi nyata melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Probolinggo. Sebanyak 1.073 mahasiswa diterima dengan hangat oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Santiyono, yang didampingi oleh sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UINSA, Prof. Dr. Abdul Muhid, M. Si., Kepala Pusat Penelitian LPPM, Dr. Kemal Reza, MA., serta Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM, Dr. Agus Afandi, M. Fil.I., mahasiswa ini akan melaksanakan KKN dari 19 Juni hingga 25 Juli 2024 di 40 desa yang tersebar di lima kecamatan.
Baca Juga: KKN UINSA Tingkatkan Kesadaran Mitigasi Bencana Melalui Kunjungan ke Pos Pantau Gunung Sawu
Tema KKN kali ini mencakup berbagai isu penting seperti penanggulangan stunting, pemberdayaan desa wisata, pendampingan UMKM dan produk halal, Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, desa siaga bencana, dan pengkoordinasian kesehatan lingkungan. Para mahasiswa akan terjun langsung ke desa-desa di Kecamatan Banyuanyar, Krejengan, Maron, Pakuniran, dan Tiris.
Prof. Dr. Abdul Muhid mengapresiasi sambutan yang diberikan oleh Pemkab Probolinggo. “Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya yang akan melakukan KKN di Kabupaten Probolinggo sebanyak 1.073 orang. Kami mengangkat tema yang relevan dengan isu-isu strategis seperti stunting, desa siaga bencana, dan UMKM,” ujarnya.
Santiyono, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Probolinggo, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Probolinggo sebagai lokasi KKN tahun 2024, yang merupakan kelanjutan dari program serupa pada tahun sebelumnya. “Kami sangat mengapresiasi penetapan Kabupaten Probolinggo sebagai locus KKN, dan ini merupakan armada yang cukup besar,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman situasi dan kondisi antar desa yang berbeda, terutama dari sisi sumber daya manusia dan potensi sumber daya alam. “Kami berharap tema yang diangkat benar-benar perlu disinergikan dengan pemerintah desa dan kecamatan dengan baik. Misalnya terkait stunting, kami harapkan mahasiswa KKN dapat membantu pelaksanaan posyandu dan penyadaran pola asuh balita di dalam keluarga,” jelasnya.
Baca Juga: Sinergi Positif: Mahasiswa KKN UINSA dan KIM Permata Abadi Tempeh Tengah
Santiyono juga menyoroti pentingnya koordinasi antara lima camat yang menjadi lokasi KKN dan desa-desa terkait untuk memastikan program KKN berjalan dengan lancar dan mendukung pembangunan daerah.
Kehadiran mahasiswa KKN UINSA diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan melalui program-program yang mereka jalankan, tidak hanya membantu masyarakat setempat tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat dan penerapan ilmu pengetahuan yang telah mereka pelajari.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03
Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.