Mahasiswa KKN PMD Unram Gelar Penyuluhan Pertanian, Perkenalkan Padi Varietas Unggul dan Bermutu Atasi Ketahanan Pangan

Prof muliarta saat memaparkan materi dalam acara penyuluhan pertanian yang dilaksanakan di rumah ketua Kelompok Tani Kelapa Gading, Rabu (10/01/2024).
Prof muliarta saat memaparkan materi dalam acara penyuluhan pertanian yang dilaksanakan di rumah ketua Kelompok Tani Kelapa Gading, Rabu (10/01/2024). (doc. pribadi)

Krajan.id – Kelompok KKN Desa Kebon Ayu dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan produktifitas sektor pertanian melakukan penyuluhan pertanian yang di laksanakan di rumah ketua Kelompok Tani Kelapa Gading, Rabu (10/01/2024).

Desa Kebon Ayu merupakan desa yang berada di Kecamatan Gerung, Lombok Barat. Desa ini di karuniai bentang alam indah dan hasil pertanian melimpah. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dengan padi sebagai hasil pertanian yang utama.

Bacaan Lainnya

Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh prof. Dr.Ir. I Gusti Putu Muliarta Aryana, MP., prof. Dr. Ir. I Wayan Sudika, MS., Ir. Wayan Wangiyana, M.Sc.( Hons)., Ph.D., Dr. Ni Wayan Sri Suliartini, SP., MP. sebagai narasumber pertama dan mitra PT. Saprotan Utama sebagai narasumber kedua. Audien dalam penyuluhan ini terdiri dari seluruh Ketua Kelompok Tani, Pekasih dan anggota Kelompok Tani Kelapa Gading yang ada di Desa Kebon Ayu. Di samping itu, tidak lupa hadir PPL Pertanian Kebon Ayu, Kepala Desa dan Kepala Dusun.

Pemaparan materi oleh prof. Muliarta (panggilan akrab beliau) sangat sejalan dengan keluh kesah para petani di Desa Kebon Ayu yakni mengenai penggunaan varietas dan unggul yang masih minim di gunakan oleh masyarakat karena harganya yang relatif mahal.

Prof Muliarta mengatakan padi saat ini memiliki kualitas yang berbeda dibandingkan tipe padi yang lalu maupun yang akan datang, padi yang akan datang memiliki bulir permalai lebih banyak, anakan sedikit, kuat dan produktif serta produksi (DH) tinggi. Sehingga lebih tahan terhadap kondisi lingkungan perubahan iklim dan tentunya mampu mengatasi ketahanan pangan.

“Petani Desa Kebon Ayu bisa mencoba varietas unggul yakni beras merah dan beras hitam untuk ditanami karena memiliki beragam keunggulan seperti mencegah berbagai macam penyakit, mengurangi pengaruh penuaan serta harganya mencapai 2-3X harga beras pada umumnya,” ungkapnya.

Sedangkan, Dr. Wangiana mengatakan pertanian juga bisa di lakukan dengan lebih sederhana tanpa melibatkan banyak biaya.

“Semua itu tergantung kreatifitas dalam mengelola lahan pertanian, dan petani juga harus berani jika biaya dalam melakukan pertanian cukup tinggi,” ucapnya.

Ia menambahkan, pertanian padi menjadi sektor yang krusial dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia khususnya Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Desa Kebon Ayu harus mampu menjawab tantangan itu di tengah petani muda yang makin menurun minatnya, kombinasi IPTEK modern dan tradisional menjadi hal yang harus dicoba demi mencapai hasil produktifitas padi secara optimal,” imbuhnya.

Pemateri ke 2 dari PT. Saprotan Utama juga menekankan efisiensi penggunaan pupuk terutama pupuk kimia dalam bertani hal ini penting demi menjaga nutrisi tumbuhan stabil sesuai kebutuhan tumbuhan. Penggunaan bahan kimia memang didesain dengan teknologi dan perizinan yang ketat sehingga penggunaan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida dapat membantu petani dalam mengelola lahan pertaniannya.

“Penggunaan bahan kimia tersebut membantu menjaga tanamannya dari gulma, siput dan ulat. Petani harus tetap ingat dalam penggunaan bahan kimia harus sesuai standar dan kadar yang sudah ditetapkan,” jelasnya.

Jumarsa selaku Kepala Desa Kebon Ayu menyatakan, kegiatan penyuluhan pertanian ini setidaknya membuat masyarakat untuk berani mengubah pola pikir petani dalam penggunaan teknologi, inovasi dan pengetahuan modern dalam bertani.

“Dengan demikian diharapkan para petani nantinya mendapatkan hasil yang diinginkan serta tercapai secara optimal,” tuturnya.

Kegiatan penyuluhan ini mendapatkan respon positif dari petani, PPL Desa Kebon Ayu, Ariman juga menyebutkan penyuluhan ini menjadi ajang akademisi, pengusaha dan pemerintah untuk bersama sama saling bahu membahu dalam meningkatkan produktifitas pertanian.

“Kami berharap adanya inovasi dan kreatifitas disektor pertanian demi menjaga ketahanan pangan di tengah gerusan pembangunan,” ungkapnya.

Ketua KKN PMD Unram Kebon Ayu, Lalu Muhammad Gazali mengatakan kegiatan penyuluhan pertanian ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman terkait inovasi di sektor pertanian dan memperkenalkan  padi varietas unggul sebagai bibit yang memiliki nilai ekonomi tinggi, ketahanan yang luar biasa serta beragam manfaat.

“Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kreatifitas dan penggunaan teknologi sehingga produktifitas sektor pertanian di Desa Kebon Ayu meningkat. Di samping itu, dengan adanya penyuluhan ini petani dapat menyampaikan semua permasalahannya dan memperoleh solusi atas permasalahan tersebut,” jelasnya.

Mahasiswa KKN sangat bersyukur kegiatan ini bisa terselenggarakan dan berharap kawula muda lebih peduli disektor pertanian khususnya padi yang saat ini hanya generasi tua yang masih sangat aktif dan peduli. Di samping itu, harapannya dengan adanya penyuluhan ini petani berani mencoba untuk berkreatifitas menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan IPTEK.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *