Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Masyarakat Desa Tambaksari Optimalkan Potensi Limbah Organik Melalui Budidaya Maggot

Foto bersama warga dan pembudidaya di Desa Tambaksari dalam penyerahan majalah. (doc. pribadi)
Foto bersama warga dan pembudidaya di Desa Tambaksari dalam penyerahan majalah. (doc. pribadi)

Desa Tambaksari, Krajan.id Gunawan Maulana, mahasiswa Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (UNDIP), menginisiasi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik berupa edukasi budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) dengan memanfaatkan limbah organik rumah tangga.

Program ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat melalui skema PKUM dengan tema “Penerapan Suplementasi Asam Amino Metionin Dalam Pakan Sebagai Upaya Percepatan Produksi Pembudidaya Lele Sangkuriang Desa Tambaksari, Kec. Rowosari, Kab. Kendal.” Program ini Dr. Ir. Diana Rachmawati M.Si. dengan beranggotakan Dr. Tita Elfitasari, S.Pi., M.Sc. dan Tristiana Yuniarti, S.Pi., M.Si.

Bacaan Lainnya

Limbah organik rumah tangga sering kali dianggap tidak bernilai ekonomi sehingga dibiarkan menumpuk tanpa pengelolaan yang tepat. Akibatnya, limbah ini menjadi sumber pencemaran lingkungan dan berpotensi menimbulkan penyakit.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Budidaya Cacing Sutra Sebagai Pakan Alternatif Benih Lele

Gunawan Maulana, melalui program KKN-nya, bertujuan memberikan solusi dengan mengubah limbah organik menjadi maggot, yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan bernilai ekonomis.

Edukasi ini dilaksanakan pada Minggu (10/11/2024), di Desa Tambaksari, Kecamatan Rowosari, Kendal. Kegiatan ini mencakup penyuluhan dan praktik langsung kepada masyarakat serta pembudidaya ikan setempat tentang cara mengolah limbah organik menjadi maggot. Peserta juga mendapatkan buku panduan sederhana untuk membantu penerapan teknik budidaya ini secara mandiri.

“Dengan edukasi ini, warga dapat mengurangi biaya pakan ikan sekaligus membantu mengurangi pencemaran lingkungan,” ujar Gunawan.

Selain itu, dia menambahkan bahwa budidaya maggot juga dapat menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat, sehingga mampu meningkatkan ekonomi lokal.

Baca Juga: Tingkatkan Keimanan Generasi Muda: Mahasiswa KKN Reguler Posko 21 UIN Walisongo Adakan Festival Anak Saleh

Sobirin, salah satu pengusaha ikan tawar di Desa Tambaksari, mengungkapkan rasa syukurnya atas adanya program ini.

“Alhamdulillah, saya kini bisa mengurangi biaya pakan untuk usaha saya berkat budidaya maggot dari limbah organik rumah tangga,” katanya.

Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi warga, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan. Dengan memanfaatkan limbah organik, Desa Tambaksari diharapkan menjadi pelopor dalam pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.

*DPL : Dr. Ir. Diana Rachmawati M.Si.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *