Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Pengelolaan Sampah Organik Sebagai Eco Enzym di Desa Jerukan

Sesi foto bersama setelah pelaksanaan program “Inovasi Pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga untuk Menghasilkan Eco enzym Ramah Lingkungan” di Desa Jerukan. (doc. Pribadi)
Sesi foto bersama setelah pelaksanaan program “Inovasi Pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga untuk Menghasilkan Eco enzym Ramah Lingkungan” di Desa Jerukan. (doc. Pribadi)

Krajan.idSampah organik dari rumah tangga merupakan salah satu sumber permasalahan lingkungan terbesar, terutama di daerah pedesaan. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat menyebabkan masalah pada lingkungan. Sampah organik juga mempunyai potensi besar untuk diolah menjadi produk bermanfaat seperti Eco enzym.

Eco enzyme merupakan cairan multifungsi yang dihasilkan dari fermentasi limbah dapur organik seperti sisa buah dan sayur.

Bacaan Lainnya

Produk ini dapat digunakan sebagai deterjen alami, pupuk organik, handsanitizer, dan pembersih toilet.

Dengan mendaur ulang sampah organik menjadi enzim ramah lingkungan, tidak hanya mengurangi polusi sampah namun juga menciptakan solusi ramah lingkungan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada Selasa (6/8/2024), Tim KKN 2 Universitas Diponegoro mengadakan program “Inovasi Pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga untuk Menghasilkan Eco enzym Ramah Lingkungan” di Desa Jerukan.

Kegiatan yang dipimpin oleh Adzra Salsabila Kirana, mahasiswa Departemen Biologi bersama rekannya Ivana memaparkan tentang pembuatan BMC dan analisis SWOT serta Citra yang memaparkan tentang Harga Pokok Produksi (HPP) dan harga jual pada Eco enzym ini dengan antusias berbagi ilmu dan kepada ibu-ibu PKK di desa tersebut.

Tujuan dari program ini adalah untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengolah sampah organik rumah tangga dan mengubahnya menjadi enzim ramah lingkungan yang bermanfaat.

Dalam kegiatan ini, peserta diajak untuk memahami proses pembuatan eco enzyme mulai dari pemilihan bahan baku, proses fermentasi dan pemanfaatan eco enzyme dalam berbagai aspek kehidupan.

Proses pembuatan eco enzym meliputi siapkan gula merah, sampah organik (sisa sayuran dan kulit buah), air, kemudian campurkan semua bahan kedalam wadah dengan perbandingan 1:3:10. Proses fermentasi berlangsung selama 3 bulan. 

Program ini mendapat tanggapan positif dari peserta, khususnya ibu-ibu PKK yang ikut serta.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi Siswa SMK Marsudirini Surakarta Tentang Bahaya Pornografi: Cegah Pernikahan Dini, Selamatkan Masa Depan Generasi Muda

Salah satu peserta, Ibu Ida mengatakan, “Adanya inovasi ini saya akan praktekan secara langsung dirumah dan dapat digunakan nantinya untuk keperluan sehari-hari”

Program ini diharapkan dapat membuat masyarakat Desa Jerukan semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *