Krajan.id – Dalam sebuah inovasi dan pengelolaan lingkungan yang menginspirasi, seorang mahasiswa KKN telah menemukan cara inovatif untuk mengubah ikan sapu sapu yang tidak dapat dimakan, spesies invasif yang mengganggu Danau Rawa Kutuk, sebuah danau di Kelurahan Jelupang, Serpong Utara, Tangerang Selatan, menjadi makanan kucing yang sangat bergizi.
Richel Rafael Wirya, seorang mahasiswa Jurusan Matematika di Universitas Diponegoro, telah meneliti metode untuk mengatasi ketidakseimbangan ekologi yang disebabkan oleh ikan sapu sapu invasif. Ikan-ikan ini, yang awalnya dibuang ke danau secara tidak sengaja, telah berkembang biak dengan cepat, mengalahkan spesies asli dan mengganggu ekosistem danau.
“Saya ingin menemukan solusi yang tidak hanya mengatasi masalah lingkungan tetapi juga menyediakan produk yang bermanfaat,” jelas Richel. “Setelah berbagai percobaan, saya mengembangkan sebuah proses untuk mengubah ikan sapu sapu yang tidak dapat dimakan menjadi makanan kucing berprotein tinggi.”
Proses inovatif Richel melibatkan pemanenan ikan dan menggunakan serangkaian langkah termasuk pembersihan kerak, penggilingan, dan pencampuran dengan bahan-bahan alami lainnya untuk menciptakan makanan kucing yang seimbang dan bergizi.
Produk akhir kaya akan protein dan nutrisi penting, menjadikannya pilihan yang sehat bagi pemilik hewan peliharaan Ini adalah contoh cemerlang tentang bagaimana kita dapat mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang.
Dengan menyingkirkan ikan sapu sapu invasif dari Danau Rawa Kutuk, mahasiswa KKN membantu memulihkan keseimbangan alam danau sekaligus menyediakan produk yang berkelanjutan dan bergizi.
Baca Juga: Aksi Penanaman Pohon oleh Mahasiswa Posko 10 KKN MIT 18 Tematik UIN Walisongo Semarang di Desa Randusari Bersama Warga Desa Randusari
Kucing jalanan telah mencoba makanan kucing yang telah dibuat dengan antusiasnya. “Kucing saya menyukainya, dan saya senang mengetahui bahwa makanan ini terbuat dari bahan-bahan alami,” kata Richel Rafael Wirya
Richel kini tengah mengemas produk dan memberikan logo pada produk makanan kucing dari ikan sapu sapu. Ia juga membayangkan prosesnya dapat diadaptasi ke wilayah lain yang menghadapi masalah serupa dengan spesies invasif.
“Tujuannya adalah untuk menciptakan model yang dapat ditiru di tempat lain,” kata Richel. “Jika kita dapat mengubah spesies invasif menjadi sesuatu yang bermanfaat, dampak positifnya dapat dirasakan jauh melampaui Danau Rawa Kutuk.”
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.