Krajan.id – Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) yang tergabung KKN PMD menyelenggarakan sosialisasi sekaligus praktik manfaatankan limbah pertanian dan kotoran hewan ternak menjadi pupuk kompos di Kantor Desa Leming, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, Minggu (21/01/2024). Target sasaran kegiatan tersebut adalah warga di daerah setempat sebagai partisipan.
Desa Leming sendiri merupakan salah satu desa dengan mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Sejauh ini penggunaan pupuk kimia sangat diandalkan oleh para petani karena keberadaan pupuk kimia sudah sangat familiar di masyarakat dan mudah dalam pengaplikasiannya.
Penggunaan pupuk kimia dapat menyuburkan tanah yang tidak subur dan meningkatkan produksi tanaman secara cepat. Akan tetapi, penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dapat merusak tanah dan mengganggu keseimbangan unsur hara yang ada di dalamnya.
“Melihat permasalahan tersebut, kami melakukan diskusi bersama dengan Dosen Pembimbing Lapangan dan Kepala Desa Leming terkait program yang akan kami jalankan,” tutur Bagas Dwi Andhika selaku Ketua KKN.
Adapun untuk kegiatan sosialisasi dan praktik langsung pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi diikuti oleh Ketua Kelompok Tani dan beberapa perwakilan dari warga setempat yang berada di Desa Leming. Kegiatan ini diharapkan mampu menyukseskan prinsip pertanian maju dan berkelanjutan serta menjaga kesehatan lingkungan.
Diharapkan para ketua kelompok tani nantinya dapat membagikan ilmu yang diperoleh dari kegiatan ini ke seluruh anggota Kelompok Tani di Desa Leming.
Jumahir, selaku pemateri dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk manfaatkan limbah pertanian dan kotoran hewan ternak.
“Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu untuk mengaplikasikan prinsip pertanian maju dan berkelanjutan, dimana selain mendapatkan hasil yang melimpah juga dapat menjaga kesehatan lingkungan, karena kami juga memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan utama pembuatan pupuk,” tutur Jumahir.
Kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat dengan antusiasme yang tinggi terhadap cara pembuatan pupuk kompos sendiri dengan memanfaatkan kotoran ternak yang melimpah di desa
“Kompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut,” papar Jumahir.
Lebih lanjut Jumahir menjelaskan proses pembuatan kompos,
- Pertama, Siapkan Alat Dan Bahan
- Bentangkan terpal.
- Campurkan kotoran hewan, sekam padi, abu gosong diatas terpal
- kemudian campurkan MA 11 dan Molase pada ember yang diberi air.
- Campur semua bahan dan larutan MA 11, Molase ke dalam terpal
- Jika semua bahan sudah di campur, diamkan selama 1-2 Minggu
- Agar mengetahui PH tanah dan suhu mahasiswa KKN PMD Unram menggunakan alat pengukur PH dan suhu, Diukur hari 1 pembuatan dan 2 minggu setelah pembuatan.
Lebih lanjut, Jumahir kembali menegaskan pentingnya pemanfaatan limbah pertanian sebagai media pembuatan pupuk organik. “Kita dapat memanfaatkan sisa-sisa sekam padi dan kotoran hewan ternak seperti sapi yang dibuang sembarangan untuk dijadikan pupuk organik dan memgurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat merusak kualitas tanah,” jelasnya.
Sementara untuk proses pembuatannya, Jumahir bersama mahasiswa KKN PMD Unram melakukan langsung pendampingan di area Kantor Desa “Semoga dengan terselenggaranya sosialisasi ini, masyarakat Desa Leming dapat memanfaatkan kotoran hewan ternak dengan baik sambil menjaga kualitas tanah dari pupuk kimia” harapnya.