Krajan.id – Mahasiswa KKN-PMD Unram Desa Labuhan Haji dalam upaya membentuk Desa Tanggap Bencana (Destana) Tsunami adakan sosialisasi dan pembentukan relawan yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Labuhan Haji, Senin (15/01/2024).
Desa Labuhan Haji merupakan Desa yang berada di Kecamatan Labuhan Haji yang berada di pesisir Pantai Labuhan Haji dimana sebagian mata pencarian masyarakat Desa Labuhan Haji sebagai petani dan nelayan.
Julkifli selaku ketua KKN-PMD Unram Desa Labuhan Haji, menjelaskan sosialisasi dan pembentukan tim relawan Destana yang dikhususkan ke bencana alam Tsunami untuk menambah ataupun memperkuat pemahaman masyarakat terkait penangganan bencana Tsunami.
“Kami membentuk relawan supaya nantinya ada tim yang akan memandu ataupun mengedukasi masyarakat Desa Labuhan Haji agar siap siaga dalam menghadapi bencana alam Tsunami.
Kegiatan sosialisasi di Hadiri oleh Camat Labuhan Haji, Baiq Lian Krisna Yutarti, Kepala Desa Labuhan Haji, Pahminuddin, Karang Taruna, pemuda desa, Kepala Dudun Desa Labuhan Haji, dan pihak BPBD selaku pemateri sososialisasi dan pembentukan Tim Relawan Tanggap Bencana Tsunami, Kahirul Akbar.
Pemaparan materi yang disampaikan oleh Kahirul Akbar merupakan awal yang baik dimana ada beberapa masyarakat yang belum paham terkait cara penangganan ataupun tanggap bencana Tsunami. “Pemaparan yang d sampaikan oleh Bapak Kahirul Akbar sangat lengkap bukan hanya terkait tanggap bencana saja, beliau juga menyampaikan materi tentang mitigasi bencana, cara untuk melakukan evaluasi, cara mengetahui tanda-tanda bencana Tsunami ini seperti apa, maupun pemilihan Tim Relawan Tanggap Bencana Tsunami,” tutur mahasiswa Prodi PPKN tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Kahirul Akbar mengatakan, “Penyampaian materi terkait bencana Tsunami ini sangat penting terlebih Desa Labuhan Haji ini terletak di pesisir pantai yang mugkin saja akan terkena bencana Tsunami, dan penyampaian materi ini untuk memperkuat pemahaman masyarakat terkait apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana Tsunami”.
Ia melanjutkan, tim relawan ini akan memberikan pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya mengetahui apa saja yang hasrus dilakukan baik sebelum terjadinya Tsunami maupun setelah terjadinya Tsunami.
“Kami berharap melalui sosialisasi dan pembentukan tim relawan desa tanggap bencana ini, masyarakat bisa bersiapsiaga dan mengetahui bagaimana tanda-tanda Tsunami ataupun mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadinya Tsunami,” tutur Kahirul Akbar.
Kepala Desa labuhan haji menyampaikan untuk pembentukan Tim Relawan Tanggap Bencana Tsunami ini sangatlah penting apalagi desa labuhan haji ini merupakan desa pesisir pantai yang tidak menutup kemungkinan akan terjadi Tsunami.
Pada tahun 1977 sudah terjadi Tsunami di Desa Labuhan Haji walaupun tidak terlalu besar tapi pada saat itu semua masyarakat panik di jalanan, baik kendaraan sepeda motor maupun mobil macet total karena semua masyarakat keluar semua waktu itu,
“Untungnya air pada saat itu lagi surut, jadi Tsunami pada tahun 1977 tidak besar hanya sampai di jalan raya yang dekat sama Pantai. apalagi pada saat adanya tanda-tanda Tsunami sebagian masyarakat menuju ke pantai karena air tiba-tiba surut dimana ikan-ikan pada bermunculan akibat tidak ada air. Hal tersebut dikarena pada waku itu kurangnya pemahaman terkait bencana alam Tsunami,” ungkap Kades Labuan Haji.