Mahasiswa KKN UNS Hadirkan Pojok Baca, Gairahkan Literasi Anak di Desa Genggelang Lombok Utara

Dokumentasi bersama. (doc. Kelompok KKN Genggelang 03 UNS)
Dokumentasi bersama. (doc. Kelompok KKN Genggelang 03 UNS)

Genggelang, Krajan.id – Sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pengembangan literasi masyarakat, sekelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) menghadirkan Pojok Baca di Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.

Inisiatif ini berlangsung dari 6 Januari hingga 20 Februari 2024, dan menjadi bukti peran aktif generasi muda dalam membangun sumber daya manusia yang unggul di daerah terpencil.

Bacaan Lainnya

Menurut Kepala Dusun Genggelang, kehadiran pojok baca merupakan cita-cita lama warga desa yang selama ini belum terealisasi akibat keterbatasan fasilitas dan dukungan.
“Kami sudah lama ingin punya pojok baca. Saya sangat senang karena mahasiswa KKN dari UNS yang akhirnya mewujudkannya. Semoga ini jadi awal tumbuhnya budaya membaca di sini,” ungkapnya.

Berbeda dengan sekadar penyediaan buku, mahasiswa UNS juga menyusun strategi penempatan dan pemanfaatan pojok baca secara efektif. Mereka membawa sekitar 45 buku bacaan hasil pengumpulan dan kurasi mandiri, mulai dari cerita anak, pengetahuan umum, hingga buku motivasi yang relevan dengan usia pembaca di desa. Rak-rak buku dibuat dan diletakkan di area masjid desa—ruang yang kerap menjadi pusat aktivitas warga—agar lebih mudah diakses anak-anak maupun orang dewasa.

Langkah ini merupakan bentuk respons terhadap masih rendahnya minat baca di Indonesia. Berdasarkan data PISA (Program for International Student Assessment) 2019 yang dirilis oleh OECD, Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara dalam hal literasi.

Baca Juga: Revitalisasi Peran Perempuan IMM Lewat Diksuswati Nasional di Malang Raya

Bahkan data UNESCO menyebutkan bahwa hanya 0,001% masyarakat Indonesia yang memiliki kebiasaan membaca, atau setara dengan satu orang dari setiap 1.000 penduduk.

Tantangan rendahnya literasi nasional tak lepas dari beberapa faktor seperti kurangnya akses bahan bacaan, belum tumbuhnya budaya membaca sejak dini, terbatasnya variasi bacaan, serta dominasi media sosial yang lebih menarik perhatian anak-anak dan remaja daripada buku. Inisiatif mahasiswa KKN ini menjadi upaya alternatif yang inspiratif dan aplikatif untuk menghadapi realitas tersebut.

“Kami ingin pojok baca ini bukan hanya sekadar tempat, tapi menjadi gerakan kecil yang bisa menginspirasi anak-anak untuk mencintai buku. Harapannya, budaya baca bisa tumbuh secara organik dari masyarakat itu sendiri,” ujar kelompok KKN Genggelang 03 UNS.

Baca Juga: Koperasi Desa Merah Putih sebagai Penggerak Ekonomi Desa yang Inklusif

Pojok baca ini pun mendapatkan sambutan positif dari warga desa, khususnya para orang tua yang mengaku senang karena anak-anak mereka mulai terbiasa membuka buku selepas beribadah. Tak hanya menyasar anak-anak, pojok baca ini juga menjadi sarana pembelajaran dan hiburan bagi warga dewasa.

Melalui gerakan kecil namun berdampak ini, mahasiswa KKN UNS membuktikan bahwa semangat perubahan dapat dimulai dari pojok sederhana—dari desa, untuk masa depan bangsa yang lebih cerdas.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *