Mahasiswa Kukerta MBKM UNRI Angkat “Busana Limbah Kreatif” di Karnaval HUT RI ke-79 di Desa Sialang Kubang

Hasil pengolahan limbah kertas bungkus nasi untuk busana Ibu-ibu PKK. (doc. Kukerta MBKM UNRI)
Hasil pengolahan limbah kertas bungkus nasi untuk busana Ibu-ibu PKK. (doc. Kukerta MBKM UNRI)

Krajan.id – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79, Desa Sialang Kubang menggelar karnaval yang melibatkan seluruh warga desa. Yang menarik dari karnaval tahun ini adalah tema yang diusung, yaitu “Busana Limbah Kreatif”. Tema ini lahir dari hasil pengamatan dan diskusi Mahasiswa Kukerta MBKM Universitas Riau (UNRI) 2024 yang ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan memanfaatkan limbah sebagai bahan busana.

Melinda Sari, salah satu mahasiswa Kukerta MBKM UNRI 2024 dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), mengungkapkan bahwa kegiatan ini disambut antusias oleh seluruh warga desa.

Bacaan Lainnya

“Sasaran kegiatan ini adalah seluruh warga desa Sialang Kubang. Karnaval ini dihadiri oleh hampir seluruh warga desa dengan perwakilan dari kelompok-kelompok seperti sekolah TK, SD, SMP, MTS, serta masyarakat umum,” ujar Melinda.

Proses pembuatan bagian sayap busana limbah kreatif dari kertas bungkus nasi. (doc. Kukerta MBKM UNRI)
Proses pembuatan bagian sayap busana limbah kreatif dari kertas bungkus nasi. (doc. Kukerta MBKM UNRI)

Kegiatan karnaval ini dilaksanakan pada Minggu, 18 Agustus 2024, dengan rute dari Masjid Al-Istiqomah menuju lapangan desa yang menjadi titik akhir perayaan. Melinda menjelaskan bahwa pemilihan tema “Busana Limbah Kreatif” dilatarbelakangi oleh banyaknya sampah yang berserakan di desa tersebut.

“Tema ini dipilih untuk mengajak seluruh warga desa berkreasi dengan memanfaatkan limbah yang ada sehingga bisa menghasilkan busana yang indah dan dapat digunakan,” tambahnya.

Ide untuk menggunakan limbah sebagai bahan busana ini muncul setelah dilakukan observasi dan pemantauan di sekitar desa. Melinda mengungkapkan bahwa salah satu mahasiswa KKN UNRI mengajukan tema ini dalam rapat pembahasan perayaan HUT RI di desa Sialang Kubang, dan ide tersebut langsung disetujui oleh seluruh peserta rapat.

Peserta didik dengan hasil kreativitas limbah plastik. (doc. Kukerta MBKM UNRI)
Peserta didik dengan hasil kreativitas limbah plastik. (doc. Kukerta MBKM UNRI)

Mahasiswa Kukerta MBKM UNRI 2024 terlibat aktif dalam pembuatan busana ini. Mereka tidak hanya mengajukan tema, tetapi juga ikut serta dalam proses kreasi, seperti membuat sayap dari kertas nasi yang dilipat sedemikian rupa. Sayap tersebut kemudian digunakan oleh perwakilan ibu-ibu PKK dalam karnaval.

“Tantangan terbesar dalam pembuatan busana ini adalah memastikan lipatan kertas rapih dan simetris agar dapat digunakan dengan baik dan menghasilkan bentuk sayap yang indah,” jelas Melinda.

Respons positif juga datang dari ibu-ibu PKK desa Sialang Kubang yang terlibat dalam kegiatan ini.

“Mereka sangat bersemangat dan tertarik karena bisa mengekspresikan kreativitasnya dan tampil cantik dengan busana hasil limbah ini,” kata Melinda.

Baca Juga: Mahasiswa Kukerta MBKM UNRI Ajak Warga Desa Aur Sati Kelola Limbah Rumah Tangga Secara Kreatif

Selain itu, anak-anak dari TK, SD, dan SMP juga sangat antusias dalam berpartisipasi. Mereka bangga dengan hasil karya mereka dan bersemangat menampilkan busana tersebut di depan warga.

Foto bersama Mahasiswa Kukerta MBKM UNRI dan Ibu-ibu PKK Desa Sialang Kubang. (doc. Kukerta MBKM UNRI)
Foto bersama Mahasiswa Kukerta MBKM UNRI dan Ibu-ibu PKK Desa Sialang Kubang. (doc. Kukerta MBKM UNRI)

Melinda berharap karnaval dengan tema busana limbah kreatif ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan limbah dan sampah yang ada di sekitar mereka.

“Kami berharap setelah kegiatan ini, warga desa bahkan masyarakat luar dapat lebih berkreasi dan memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang berguna, sehingga dapat mengurangi masalah sampah dan polusi,” harapnya.

Baca Juga: Dari Limbah Menjadi Berkah: Mahasiswa KKN Ciptakan POC di Desa Gebang

Dalam karnaval ini, pemenang ditentukan berdasarkan beberapa kriteria, seperti bahan yang digunakan, kerapihan busana, dan hasil akhir kreasi limbah tersebut. “Kami menilai berdasarkan kreativitas dan kesesuaian dengan tema yang ditentukan,” jelas Melinda.

Ke depannya, Melinda dan tim mahasiswa Kukerta MBKM UNRI 2024 berencana untuk melanjutkan dan mengembangkan acara serupa.

“Kami ingin mengembangkan kreasi yang lebih beragam lagi, bukan hanya busana, tetapi juga hiasan lain yang bisa dibuat dan ditampilkan,” katanya.

Baca Juga: Mahasiswa Kukerta MBKM Arsitektur UNRI Menampilkan Hasil Desain Sport Center kepada Masyarakat Desa Kumantan

Melinda juga menekankan pentingnya pengembangan pemanfaatan limbah dan sampah agar dapat mengurangi masalah lingkungan.

“Semoga bukan hanya warga desa Sialang Kubang yang memanfaatkan sampah dan limbah menjadi lebih berguna, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia,” tutupnya.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar