Krajan.id – Desa Dilem di Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, menjadi sorotan dengan diluncurkannya program pengelolaan sampah inovatif oleh Sub Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 4 dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag Surabaya). Dilansir dari jawapos.com, program bertajuk Landfill Design For Environmentally Village atau Desain TPS untuk Desa Ramah Lingkungan ini bertujuan untuk mengubah sistem pengelolaan sampah di desa tersebut menjadi lebih berkelanjutan.
Jonathan Steven Valentino, salah satu mahasiswa KKN Reguler 4 Untag Surabaya, mengungkapkan bahwa inisiatif ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi pengelolaan sampah di Desa Dilem yang masih minim kesadaran lingkungan.
“Banyak sampah yang dibuang sembarangan, menimbulkan polusi dan masalah kesehatan,” kata Jonathan pada Rabu (17/7/2024).
Solusi yang ditawarkan dalam program ini mencakup pembangunan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang dirancang khusus untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. TPS tersebut didesain dengan fokus pada pemilahan sampah dari sumbernya, pengolahan limbah organik menjadi kompos, serta pengelolaan sampah non-organik yang lebih efektif.
“Kami tidak hanya membangun TPS, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik,” tambah Jonathan.
Baca Juga: Upaya Holistik KKN UMD UNEJ Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Desa Tarum
Program ini juga melibatkan kolaborasi dengan pemerintah desa dan berbagai pihak terkait. Dukungan dari pemerintah desa sangat krusial, baik dalam penyediaan lahan maupun fasilitas dasar untuk TPS, serta regulasi yang mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan.
“Kami berharap masyarakat dapat terlibat aktif dalam program ini, sehingga Desa Dilem dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam hal pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” ujar Jonathan.
Kepala Desa Dilem, Heru, menyambut baik inisiatif mahasiswa Untag Surabaya ini. Dia berharap program tersebut dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Dilem.
“Semoga proyek ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia dalam mengatasi masalah sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” kata Heru.
Baca Juga: Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik Jadi Eco-Enzym oleh Mahasiswa UNAIR di Desa Blambangan
Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Dilem dapat menjadi pionir dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan, memberikan inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia untuk mengikuti jejak yang sama dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan sehat bagi generasi mendatang.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.