Manifestasi Panduman Menuju Desa Wisata Melalui Sosialisasi Desa Wisata Bersama UNEJ dan Kelompok KKN Tematik UMD 25

Pemateri Muh. Asnoer yang sedang menyampaikan materi dalam kegiatan sosialisasi Desa Wisata yang bertempat di Pendopo Kantor Desa Panduman (31/1/2024)
Pemateri Muh. Asnoer yang sedang menyampaikan materi dalam kegiatan sosialisasi Desa Wisata yang bertempat di Pendopo Kantor Desa Panduman (31/1/2024) (doc. pribadi)

Krajan.id – Mahasiswa KKN Tematik UMD 25 menggelar rangkaian kegiatan pengabdian melalui sosialisasi desa wisata sebagai upaya pelaksanaan program kerja. Kegiatan ini bertempat di Pendopo Kantor Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. (31/1/2024).

Acara sosialisasi desa wisata yang digelar mengusung judul “UNEJ Bersinergi Mendampingi Panduman Menjadi Desa Wisata“. Sosialisasi ini juga dihadiri oleh sejumlah peserta diantaranya adalah kepala dusun dari 8 dusun, POKDRWIS, pemuda-pemudi karang taruna, dan perangkat desa. Kemudian hadir pula Muh. Asnoer Laagu dan Retno Wimbaningrum selaku narasumber dari Universitas Jember.

Bacaan Lainnya

Materi yang disampaikan oleh Muh. Asnoer tentang desa wisata berfokus pada tahapan pembangunan desa wisata yang terdiri dari perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan evaluasi. Selain itu, Muh. Asnoer juga menyatakan bahwa pentingnya membangun desa wisata harus tetap melibatkan masyarakat tanpa menghilangkan kebiasaan dan kebudayaan lokal sedangkan wisata alam merupakan bonus.

“Intinya pada saat pembangunan desa wisata bisa dimulai dengan menggali potensi desa, dilanjutkan pengorganisasian dengan memetakan potensi dan bagian mana yang menjadi prioritas, kemudian pelaksanaan yang dibarengi dengan strategi pengembangan desa yang spesifik. Selain itu, tidak kalah pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desa wisata dengan tetap menerapkan kebiasaan dan kebudayaan lokal tanpa ada yang diubah. Sedangkan wisata air terjun merupakan bonus,” ujar Muh. Asnoer.

Materi kedua disampaikan oleh Retno Wimbaningrum tentang ekowisata yang bahasannya berfokus pada pembangunan wisata tanpa merusak ekologi alam. Pengembangan pariwisata berkelanjutan berlandaskan ekowisata bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat  dalam pengelolaan sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah lokal.

“Dalam pembangunan desa wisata yang berkelanjutan harus tetap memperhatikan ekosistem alam dengan memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung dan waktu kunjungan agar mengurangi dampak kerusakan akibat kegiatan wisata,” pesan Retno Wimbaningrum.

Sekdes Panduman, Ahmad Supriyadi berpesan kepada mahasiswa KKN Tematik UMD 25 untuk menjembatani dalam mewujudkan Panduman menjadi desa wisata dan diharapkan kunjungan mahasiswa ke Desa Panduman tidak hanya dalam pelaksanaan kegiatan KKN saja, tetapi setelahnya bisa tetap berkunjung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *