Membangun Generasi Sehat Sejak Dini Bersama Mahasiswa KKN BBK 5 Unair Desa Trawas

Foto bersama Ibu Kader Posyandu dan Ibu Bidan Desa. (doc. Tim BBK 5 Desa Trawas)
Foto bersama Ibu Kader Posyandu dan Ibu Bidan Desa. (doc. Tim BBK 5 Desa Trawas)

Trawas, Krajan.id – Kegiatan penyuluhan berjudul “Anak Sehat Tanpa Stunting” sukses diselenggarakan oleh mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga di Desa Trawas, Kecamatan Trawas. Penyuluhan ini digelar setelah dilaksanakannya kegiatan posyandu di Desa Trawas pada Rabu (15/1/2025) dengan target sasaran utama para ibu rumah tangga yang berdomisili di Dusun Trawas, Desa Trawas.

Sebanyak 28 ibu antusias mengikuti agenda ini sebagai salah satu upaya pencegahan tingkat prevalensi stunting di wilayah mereka.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Kecamatan Trawas, tingkat prevalensi stunting di Desa Trawas tercatat sebesar 11,6%. Angka ini menunjukkan bahwa desa ini telah memenuhi target Indonesia Emas 2045 dalam hal pengurangan stunting, yaitu di bawah 14%.

Meskipun demikian, masih terdapat kemungkinan peningkatan prevalensi apabila para ibu belum sepenuhnya waspada terhadap kondisi anak mereka yang rentan mengalami stunting.

Oleh sebab itu, penyuluhan ini berguna dalam mengedukasi para ibu di Desa Trawas, khususnya di Dusun Trawas agar mereka dapat mencukupi kebutuhan nutrisi anak dan menjaga kualitas sanitasi di rumahnya yang tentu dapat mempengaruhi kondisi kesehatan anak. 

Foto pemaparan materi "Anak Sehat Tanpa Stunting" (doc. Tim BBK 5 Desa Trawas)
Foto pemaparan materi “Anak Sehat Tanpa Stunting” (doc. Tim BBK 5 Desa Trawas)

Penyuluhan “Anak sehat tanpa stunting” ini merupakan kontribusi dari Mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga dalam membantu pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Dusun Trawas, Desa Trawas.

Mahasiswa KKN BBK 5 Unair memberikan materi yang komprehensif, mencakup definisi stunting, ciri-ciri dari anak yang mengalami stunting, dampak jangka panjang stunting serta cara pencegahannya. Materi ini dirancang untuk memperkuat peran ibu sebagai agen perubahan di lingkungan keluarga dalam menciptakan pola hidup sehat sejak dini.

Dalam penyuluhan tersebut, para mahasiswa juga membagikan brosur yang memuat tiga poin penting yang harus dilakukan oleh ibu dalam pencegahan stunting pada anak. Poin yang pertama adalah mencukupi kebutuhan gizi anak, seperti rutin memberikan ASI eksklusif dan mengontrol cakupan gizi saat masa MP-ASI.

Poin kedua yaitu rutin mengikuti jadwal imunisasi anak untuk menjaga imun anak. Poin terakhir adalah menjaga kualitas sanitasi rumah tangga dengan memastikan adanya akses terhadap air bersih dan menggunakan jamban yang sehat. Ketiga poin tersebut diyakini dapat memberikan dampak signifikan jika diterapkan oleh ibu-ibu secara konsisten.

Para ibu juga diajak memahami bahwa kesehatan anak tidak hanya bergantung pada pemberian makanan bergizi, tetapi juga pada kebersihan lingkungan. Sanitasi yang baik, termasuk akses air bersih dan toilet yang layak, memainkan peran penting dalam mencegah infeksi dan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan anak.

Baca Juga: Upaya KKN PMD Unram Transformasikan Desa Menceh Jadi Destinasi Wisata Pesisir Berbasis UMKM Hasil Laut

Foto dokumentasi Ibu-Ibu Dusun Trawas dalam mengikuti penyuluhan "Anak Sehat Tanpa Stunting" (doc. Tim BBK 5 Desa Trawas)
Foto dokumentasi Ibu-Ibu Dusun Trawas dalam mengikuti penyuluhan “Anak Sehat Tanpa Stunting” (doc. Tim BBK 5 Desa Trawas)

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Kepala Desa Trawas yang diwakili oleh Ibu Kepala Desa, yakni Ibu Tina Indariyati. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga atas dedikasi mereka dalam mengedukasi masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi dedikasi mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga yang telah membantu mengedukasi masyarakat, khususnya ibu-ibu di Dusun Trawas. Harapan kami, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut untuk mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan generasi yang sehat dan cerdas,” ujarnya.

Para mahasiswa juga mengadakan pre-test dan post-test untuk mengukur pemahaman para ibu yang mengikuti rangkaian acara. Berdasarkan hasil dari tes tersebut, menunjukan adanya peningkatan pemahaman para ibu di Desa Trawas terkait ciri-ciri stunting, cara pencegahan stunting, serta dampak stunting bagi anak. Hal ini membuktikan bahwa penyuluhan ini memberikan dampak edukasi yang nyata bagi para ibu di Desa Trawas.

Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang, perawatan kesehatan, dan pola hidup yang baru dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan para ibu dapat mengimplementasikan informasi yang didapat, seperti memberikan ASI eksklusif dan makanan bergizi bagi anak serta memahami pentingnya imunisasi untuk mencegah stunting dan menciptakan generasi yang sehat dan cerdas.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNAND Adakan Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut di SD Negeri 02 IV Koto Aur Malintang

Dengan meningkatnya kesadaran para ibu tentang pentingnya gizi seimbang, imunisasi, dan sanitasi, diharapkan angka stunting di Desa Trawas dapat terus ditekan sehingga mencapai angka yang lebih rendah. 

Dengan penyuluhan di Desa Trawas ini membuktikan bahwa edukasi dan tindakan nyata di tingkat lokal dapat memberikan dampak besar. Melalui kolaborasi antara pemerintah desa, mahasiswa, dan masyarakat, diharapkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas dapat terwujud di masa depan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *