Di era digital saat ini, konsep self-reward atau penghargaan diri menjadi semakin populer, terutama di kalangan generasi Z. Banyak yang meyakini bahwa memberi penghargaan kepada diri sendiri setelah mencapai tujuan atau melewati masa sulit adalah cara yang efektif untuk memotivasi diri.
Namun, penyimpangan dari konsep ini dapat berdampak negatif, terutama dalam pengelolaan keuangan dan gaya hidup. Mari kita bahas bagaimana penyimpangan self-reward bisa menjadi petaka bagi Gen Z dan meningkatkan kebiasaan boros.
Pada dasarnya, self-reward adalah tindakan memberi penghargaan pada diri sendiri sebagai bentuk apresiasi atas usaha dan pencapaian yang telah diraih. Dalam hal positif, self-reward bisa berupa hal-hal sederhana, seperti menikmati makanan favorit setelah menyelesaikan tugas berat. Akan tetapi, banyak di antara kita, terutama Gen Z, cenderung mengartikan self-reward secara berlebihan, yang akhirnya berujung pada pengeluaran yang tidak perlu dan boros.
Penyimpangan dalam konsep self-reward terjadi ketika seseorang menggunakan gagasan ini sebagai alasan untuk membenarkan pemborosan. Sebagai contoh, setelah menerima gaji bulanan, alih-alih menabung atau berinvestasi, mereka lebih memilih membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan atau melakukan perjalanan mewah.
Tekanan sosial, fear of missing out (FOMO), dan gaya hidup glamor yang sering ditampilkan di media sosial juga sering menjadi pemicu dari perilaku ini. Budaya ini perlahan-lahan meresap ke dalam kehidupan Gen Z, menciptakan pola pikir yang berfokus pada konsumsi instan dan kemewahan semu.
Untuk menghindari dampak negatif dari penyimpangan self-reward, Gen Z perlu meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan. Pendidikan keuangan yang baik sangat penting, karena ini akan membantu individu membuat keputusan yang lebih bijak serta mengurangi risiko utang dan kesalahan dalam mengelola keuangan.
Memahami kebutuhan akan anggaran bulanan juga menjadi langkah yang efektif. Dengan adanya anggaran, setiap orang dapat merencanakan keuangannya dengan lebih baik, memprioritaskan kebutuhan, serta menekan pengeluaran berlebihan. Anggaran bukan hanya sekadar mencatat pengeluaran, tetapi juga membantu kita melihat keseluruhan pemasukan dan pengeluaran dengan lebih jelas.
Baca Juga: Menyiapkan Generasi Inklusif: Peran Pendidikan dalam Mewujudkan Masyarakat Setara
Sebagai cara yang sehat dalam memberi penghargaan pada diri sendiri, disarankan untuk mencari alternatif lain selain membeli barang-barang mewah. Berkumpul bersama teman atau melakukan aktivitas yang menjadi hobi bisa menjadi pilihan yang lebih bijak.
Beberapa ahli, seperti yang dikemukakan dalam artikel Psychology Today, menyarankan agar penghargaan diri lebih berfokus pada pengalaman yang mendatangkan kepuasan jangka panjang daripada pembelian barang material.
Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah prinsip keuangan 50/30/20. Prinsip ini membagi alokasi penghasilan bulanan menjadi tiga bagian: 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan.
Cara ini dinilai efektif bagi mereka yang baru mulai belajar mengatur keuangan, karena memberikan struktur yang jelas untuk mengelola pemasukan. Dikutip dari salah satu buku panduan keuangan, prinsip ini membantu menciptakan keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan tanpa mengabaikan tabungan masa depan.
Baca Juga: Mengapa Generasi Milenial dan Gen Z Mulai Memilih Gaya Hidup Minimalis?
Penyimpangan dalam praktik self-reward dapat menjadi ancaman bagi stabilitas keuangan Gen Z, meningkatkan kebiasaan boros dan membawa masalah keuangan di masa depan. Dengan menerapkan langkah-langkah bijak serta memahami pentingnya pengelolaan keuangan, generasi ini dapat menikmati penghargaan diri tanpa terjebak dalam siklus pengeluaran yang tidak sehat.
Sebagai generasi yang cerdas dan aktif, Gen Z memiliki potensi besar untuk membangun masa depan yang lebih stabil dan berkelanjutan, demi mencapai visi Indonesia emas yang mereka cita-citakan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.