Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan ikan yang di mana ikan ini menjadi salah satu bahan makanan yang mudah diperoleh di Indonesia. Karena mengingat wilayah di Indonesia di dominasi laut yang luas dan banyaknya sumber air tawar untuk pengembangan perikanan. Luas lautan di
Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 6,4 juta kilometer persegi.
Wilayah laut yang luas ini mencakup zona ekonomi eksklusif (ZEE). Lautan memainkan peran penting dalam kehidupan ekonomi, termasuk dalam sektor perikanan. Oleh karena itu, ikan memiliki peranan penting dalam memastikan ketersediaan pangan di Indonesia. Dengan 70% wilayahnya berupa perairan, Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di sektor perikanan. Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi perikanan budidaya terus digalakkan dalam sektor ini.
Ikan Patin merupakan ikan yang memiliki tubuh yang memanjang dan berwarna putih perak dengan punggung kebiruan, tanpa sisik. Kepala yang relatif kecil daripada mulutnya yang sedikit condong ke bawah. Panjang tubuh Ikan Patin ini sendiri bisa mencapai 120 cm. Terdapat dua pasang kumis pendek di sudut mulutnya yang berfungsi sebagai peraba. Sirip punggungnya memiliki jari-jari keras yang berubah menjadi patil besar dengan gerigi di belakangnya, serta 6-7 jari-jari lunak.
Di Indonesia, Ikan Patin telah lama dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas perikanan yang enting, terutama di daerah Sumatra Selatan, Jambi, dan Riau. Ikan Patin dikenal karena dagingnya yang lezat dan kaya akan nutrisi, sehingga banyak digunakan dalam berbagai masakan tradisional dan modern. Pada tahun 2016, produksi Ikan Patin nasional mencapai 437.111 ton, meningkat 28,91% dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 339.069 ton. Pada tahun 2018, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan peningkatan produksi Ikan Patin sebesar 38,31% menjadi 604.587 ton.
Ikan Patin memiliki rasa yang gurih dan lembut, bahkan hampir semua bagian dari ikan ini bisa dimakan. Daging dan kepalanya bisa diolah menjadi hidangan lezat, sementara tulangnya bisa dijadikan kaldu ikan yang juga nikmat. Masakan dari Ikan Patin biasanya mengandung bumbu yang kompleks, sehingga rasanya sangat menggugah selera. Ikan Patin adalah ikan air tawar yang populer dan banyak diminati sebagai ikan konsumsi karena dagingnya yang gurih serta kandungan kalori dan protein yang tinggi.
Kulit Ikan Patin, sebagai produk sampingan dari produksi fillet, dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan keripik. Ikan ini biasanya ditemukan di pinggiran sungai besar serta di muara sungai dan danau. Bentuk mulutnya yang menurun menunjukkan kecenderungannya untuk hidup di dasar perairan. Dikenal dengan dagingnya yang lezat, Ikan Patin menjadi favorit masyarakat Indonesia.
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis Ikan Patin, seperti Pangasius pangasius atau Pangasius jambal, Pangasius humeralis, Pangasius lithostoma, Pangasius nasutus, Pangasius polyuranodon, dan Pangasius
nieuwenhuisii. Kelangsungan hidup ikan sangat bergantung pada kualitas air, karena air adalah media tempat ikan hidup. Maka kualitasnya harus memenuhi syarat tertentu seperti suhu, kandungan oksigen terlarut (DO), dan keasaman (pH). Air yang sesuai akan mendukung kelangsungan hidup ikan (Effendi, 2003). Menurut Kordi (2005), air yang digunakan untuk memelihara Ikan Patin harus memenuhi kebutuhan optimal ikan dan memiliki kualitas yang baik.
Ikan Patin kaya akan protein, asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral. Proteinnya membantu dalam pertumbuhan dan pemeliharaan otot dan jaringan tubuh, sementara asam lemak omega-3 baik untuk kesehatan jantung dan otak. Ikan Patin juga mengandung vitamin D, vitamin B12, selenium, dan fosfor, yang semuanya penting untuk kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi neurologis yang
baik.
Baca Juga: Beras Analog: Inovasi Pangan Masa Depan untuk Ketahanan Pangan
Ikan Patin sering dikonsumsi oleh orang Indonesia karena mudah didapatkan dan memiliki nilai gizi tinggi, mirip dengan ikan lele dengan ciri-ciri kumisnya. Selain rasanya yang lezat, Ikan Patin dimanfaatkan dalam berbagai masakan seperti sayur sup, abon, dan gulai dengan bumbu cita rasa Indonesia. Namun apakah Anda pernah mendengar tentang olahan dari kulit ikan. Kulit Ikan Patin yang kaya akan vitamin ini dapat diolah menjadi camilan seperti keripik.
Meski sering hanya dimanfaatkan dagingnya, jarang orang tahu bahwa kulit Ikan Patin juga dapat diolah menjadi keripik yang gurih dan enak, menyediakan alternatif penggunaan yang bergizi, dan tentunya mengandung vitamin. Kulit Ikan Patin mengandung kolagen, protein, dan beberapa nutrisi lainnya seperti mineral dan vitamin. Kolagen dalam kulit Ikan Patin dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan sendi, sementara protein menyediakan asupan penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Nutrisi lainnya juga memberikan kontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.
Kulit Ikan Patin merupakan bagian yang sering diabaikan tetapi sebenarnya kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kulit Ikan Patin mengandung kolagen yang dapat membantu menjaga elastisitas kulit dan kesehatan sendi. Selain itu, kulit Ikan Patin juga mengandung protein dan nutrisi lainnya yang mendukung kesehatan.
Berikut adalah resep dan langkah-langkah membuat keripik kulit Ikan Patin. Pertama, siapkan bahan-bahan yang terdiri dari kulit Ikan Patin yang telah dibersihkan dan dipotong kecil-kecil, bumbu halus (bawang putih, bawang merah, ketumbar), garam secukupnya, penyedap rasa (opsional), daun jeruk, dan tepung tapioka.
Langkah pertama adalah membersihkan kulit Ikan Patin dari daging dan lemak menggunakan sendok, kemudian mencucinya dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan bau amis. Setelah itu, lumuri kulit Ikan Patin dengan bumbu halus, garam, dan penyedap rasa secukupnya, serta tambahkan daun jeruk untuk memberikan aroma harum. Diamkan selama kurang lebih 12 jam agar bumbu
meresap sempurna.
Selanjutnya, balurkan kulit Ikan Patin yang telah dimarinasi dengan tepung tapioka secara merata agar memberikan tekstur yang renyah pada keripik. Panaskan minyak dalam wajan dan goreng kulit Ikan Patin satu kali dengan api sedang hingga setengah matang, lalu angkat dan tiriskan. Setelah digoreng, simpan keripik kulit Ikan Patin selama 12 jam agar teksturnya lebih renyah. Akhirnya, goreng kembali keripik
kulit Ikan Patin dua kali hingga benar-benar kering dan renyah.
Kulit Ikan Patin adalah sumber nutrisi yang sering terabaikan namun kaya akan manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Dengan memanfaatkannya dalam masakan atau olahan lainnya, Anda dapat memaksimalkan nutrisi yang anda dapatkan dari Ikan Patin contohnya diolah menjadi keripik yang kaya akan vitamin.
Pemanfaatan kulit Ikan Patin dalam berbagai industri memperlihatkan potensi ekonomi yang signifikan serta mendukung inisiatif pengurangan limbah dan peningkatan nilai tambah dari produk perikanan. Manfaat-manfaat ini mengindikasikan bahwa kulit Ikan Patin memiliki nilai komersial yang tinggi dan juga
berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan serta pengelolaan sumber daya yang lebih efektif. Dengan perkembangan teknologi dan inovasi yang berkelanjutan, potensi pemanfaatan kulit Ikan Patin di berbagai industri dapat terus ditingkatkan, memberikan dampak positif baik bagi ekonomi maupun lingkungan.