Krajan.id – Penjaringan kesehatan (skrining) adalah salah satu bentuk pelayanan yang bertujuan untuk mendeteksi kondisi kesehatan pada tahap dini. Kegiatan ini dapat dilakukan pada beragam rentang usia termasuk anak Sekolah Dasar (SD). Tujuannya sama yakni mendeteksi siswa yang memiliki masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin serta tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik.
Beberapa waktu lalu, Mahasiswa KKN dari Universitas Andalas (UNAND) di Nagari Limo Kaum ikut serta bersama Puskesmas Lima Kaum I dalam melaksanakan kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Dasar. Sasaran kegiatan ini adalah peserta didik kelas 1 SD/sederajat di sekitar Nagari Limo Kaum. Sabtu (20/7/2024) skrining dilakukan di SD 03 dan sebanyak 19 siswa menjadi peserta pada kegiatan tersebut.
Kemudian dilanjutkan pada Senin (22/7/2024) di SDN 24 Limo Kaum dan SDN 26 Limo Kaum dengan peserta sebanyak 8 dan 11 siswa. Mahasiswa yang berkontribusi berjumlah 4 orang yang berasal dari fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Psikologi untuk membantu 3 petugas dari Puskesmas Lima Kaum I.
“Kami sangat senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Selain memberikan pengalaman praktis bagi kami, kegiatan ini juga memberikan manfaat nyata bagi siswa-siswa di sini,” tulis mahasiswa KKN UNAND dalam keterangan yang diberikan (14/8/2024).
Kegiatan skrining yang dilakukan yakni pemeriksaan status gizi meliputi pengukuran Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB), pemeriksaan ketajaman indra yakni penglihatan atau visus mata, serta pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kebersihan kuku, telinga, rambut, dan kulit.
“Penjaringan ini penting untuk mendeteksi sejak dini masalah kesehatan yang mungkin dihadapi anak-anak. Dengan demikian, kita dapat memberikan penanganan yang tepat sebelum masalah tersebut menjadi lebih serius,” tambah mahasiswa KKN UNAND.
Apabila dalam pemeriksaan ditemukan karies dan lobang di gigi, maka disarankan agar segera ke puskesmas untuk ditangani. Tidak lupa juga diingatkan kepada siswa tersebut untuk selalu membersihkan kebersihan gigi dengan rajin menggosok gigi 2 kali sehari.
Jika ditemukan telinga siswa terdapat serumen (kotoran telinga) penuh dan padat, maka diberikan catatan dan dirujuk ke puskesmas untuk dibersihkan. Sehingga serumen tersebut tidak mengganggu pendengaran siswa. Demikian juga bila ditemukan gangguan penglihatan maka akan diberi catatan rujukan untuk menggunakan kacamata. Sehingga meningkatkan kemampuan belajar anak.
Baca Juga: Desa Pule Go Digital: Membangun Website untuk Peningkatan Informasi dan Layanan
Kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Dasar di beberapa SD tersebut ditutup dengan edukasi kepada siswa terkait kebersihan kuku dan telinga, serta cara menggosok gigi yang benar. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa sejak dini tentang menjaga kebersihan dan dapat diterapkan dimanapun mereka berada.
“Melalui edukasi ini, kami berharap anak-anak dapat lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan diri dan kesehatan mereka. Ini adalah langkah awal untuk membentuk generasi yang lebih sehat dan peduli terhadap kesejahteraan diri mereka sendiri,” ujar mahasiswa KKN UNAND.
Baca Juga: Digitalisasi UMKM di Desa Pule, Langkah Inovatif Mahasiswa KKN UNDIP
Dengan kolaborasi yang baik antara Puskesmas Lima Kaum I dan Mahasiswa KKN Universitas Andalas, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam meningkatkan kesadaran kesehatan sejak dini.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
