Pendidikan selalu menjadi fondasi utama dalam memajukan sebuah bangsa. Melalui pendidikan, seseorang tidak hanya dibekali pengetahuan, tetapi juga dibentuk karakternya. Di Indonesia, sistem pendidikan terus berevolusi, dari era penjajahan hingga era digital. Saat ini, transformasi pendidikan menghadirkan tantangan baru yang menuntut penyesuaian, baik dari segi kurikulum, metode pengajaran, hingga penggunaan teknologi.
Namun, seiring dengan berbagai kemajuan yang dicapai, tantangan masih merajalela, terutama dalam hal kesenjangan akses pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Di daerah terpencil, akses terhadap sumber daya pendidikan seperti buku dan tenaga pengajar berkualitas masih terbatas.
Pendidikan seringkali tidak menjadi prioritas bagi keluarga berpenghasilan rendah, yang lebih memilih anak-anak mereka membantu ekonomi keluarga daripada melanjutkan sekolah.
Di era digital, teknologi membuka peluang baru dengan menghadirkan metode pembelajaran jarak jauh, yang sangat diandalkan saat pandemi. Sayangnya, ini juga menambah tantangan literasi digital, di mana siswa dan guru dituntut untuk dapat memilah informasi dan menggunakan teknologi secara bijak.
Baca Juga: Literasi: Kunci Utama atau Sekadar Pelengkap?
Pendidikan di abad ke-21 tak lagi hanya tentang penguasaan akademis, tetapi juga kecerdasan emosional, sosial, dan moral.
Pendidikan karakter menjadi semakin krusial dalam menghadapi globalisasi. Para pendidik tidak hanya harus mengajarkan pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai etika seperti toleransi dan rasa hormat terhadap perbedaan.
Teknologi seharusnya menjadi sarana yang memperkuat, bukan menggantikan, peran guru dalam pendidikan karakter. Tanpa bimbingan yang memadai, peserta didik bisa tersesat dalam banjir informasi yang tidak tersaring.
Baca Juga: Pendidikan dan Peran Teknologi dalam Pengembangan SDM di Indonesia
Masa depan pendidikan bergantung pada kolaborasi antara berbagai pihak—pemerintah, sekolah, masyarakat, dan individu itu sendiri. Pemerataan akses pendidikan, peningkatan kualitas guru, serta investasi infrastruktur pendidikan adalah langkah-langkah penting yang harus diprioritaskan.
Teknologi harus menjadi alat untuk memperkuat pembelajaran, bukan tujuan utama. Pada akhirnya, pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang mempersiapkan generasi muda tidak hanya untuk cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan dunia digital.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.