Krajan.id – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggandeng Bank Dunia untuk wujudkan desa cerdas dalam pelaksanaan program Desa Cerdas fase 2 dan 3.
Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada calon fasilitator yang nantinya akan menjadi instruktur dalam pelaksanaan bimbingan teknis bagi duta dan kader digital di desa-desa.
Menurut Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing (Pusdaing) Kemendes PDTT, Helmiati dalam acara Peningkatan Kapasitas Master of Training (MoT) Desa Cerdas di Jakarta (29/9/2022), “Tujuan kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah fasilitator yang akan menjadi pengajar dalam bimbingan teknis duta dan kader digital.”
Program Desa Cerdas merupakan inisiatif yang berhubungan dengan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan data mikro dan pelayanan digital kepada masyarakat serta berbagai pihak terkait.
Setidaknya ada enam prinsip utama untuk wujudkan desa cerdas, yaitu pendekatan dari bawah ke atas, partisipatif, inklusif, inovatif, kolaboratif, dan berkelanjutan.
Program ini juga mencakup komponen penting dari Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan (P3PD) dengan fokus pada mendorong pembangunan desa yang bersifat partisipatif.
Adanya dukungan potensi lokal di setiap desa, Program Desa Cerdas diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, sebagaimana yang disampaikan oleh Tim Tugas P3PD Bank Dunia, Bambang.
“Program ini diharapkan dapat menciptakan solusi lokal yang inovatif untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan mengembangkan potensi dan peluang lokal,” terang Bambang.
Terwujudnya Desa Cerdas ditentukan beberapa hal salah satunya adalah kapasitas fasilitator yang ditugaskan ke setiap desa.
“Selain itu, 6 pilar Desa Cerdas juga harus dipenuhi yaitu tata kelola cerdas, masyarakat cerdas, lingkungan cerdas, hidup cerdas, ekonomi cerdas, dan mobilitas cerdas,” ungkapnya.