Krajan.id – Sebagai upaya dalam mewujudkan Smart Village mahasiswa Kelompok KKN Desa Karanganyar Universitas Sebelas Maret (UNS) 2024 mengadakan program digitalisasi sektor pariwisata dan ekonomi di Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Sukoharjo. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan mulai dari sosialisasi dan workshop dengan mengusung tema “Bergerak Menuju UMKM Digital” yang diinisiasi berdasarkan potensi desa di sektor Industri Pabrik Tahu dan digitalisasi pariwisata yang diinisiasi berdasarkan potensi pariwisata yang tersembunyi di Desa Karanganyar. Kegiatan Kelompok KKN Desa Karanganyar UNS 2024 ini dibimbing oleh Budi Siswanto dari Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.
Desa Karanganyar sendiri merupakan wilayah rest area yang sangat berpotensi mendatangkan wisatawan. Maka dari itu, Kelompok KKN Desa Karanganyar UNS 2024 untuk mewujudkan Smart Village mengadakan kegiatan digitalisasi sektor ekonomi dan pariwisata yang bertujuan agar warga desa dapat dengan mudah melakukan pemasaran dan transaksi produk unggulan UMKM Desa Karanganyar berupa tahu dan juga sekaligus mengenalkan pariwisata yang ada di Desa Karanganyar dengan sasaran warga desa, pelaku UMKM, dan masyarakat umum.

Program ini dimulai dengan melakukan survey potensi yang ada di Desa Karanganyar terlebih dahulu. Dalam sektor ekonomi, hasil dari survey menunjukkan bahwa Desa Karanganyar memiliki produk unggulan UMKM berupa Industri Pabrik Tahu yang menjadi mata pencaharian utama sebagian besar masyarakat desa. Maka dari itu, Kelompok KKN Desa Karanganyar UNS 2024 bergerak terjun untuk melakukan wawancara sekaligus mendata dan mengundang masing-masing owner UMKM pabrik tahu yang ada di Desa Karanganyar untuk dapat hadir dalam kegiatan sosialisasi dan workshop “Bergerak Menuju UMKM Digital”.
Selain itu, dalam sektor pariwisata, hasil dari survey menunjukkan bahwa Desa Karanganyar memiliki banyak spot atau tempat yang berpotensi tinggi untuk diolah menjadi objek wisata seperti Candi Sirih dan ada juga objek pariwisata yang sudah ada namun tidak dikelola dengan baik sehingga terlupakan hingga pariwisata tersebut terlupakan dan tidak eksis bahkan dikalangan masyarakat Desa Karanganyar sendiri seperti Kali Ongko Wolu. Maka dari itu, Kelompok KKN Desa Karanganyar UNS 2024 bergerak terjun untuk melakukan survey sekaligus mendata dan mendokumentasi potensi wisata yang ada di Desa Karanganyar.
Setelah melakukan survey potensi yang ada di Desa Karanganyar, Kelompok KKN Desa Karanganyar UNS 2024 mulai merancang beberapa kegiatan untuk mendukung program “Smart Village”. Dari hasil survey selain potensi, masalah dalam masing-masing sektor juga ditarik untuk menyusun kegiatan yang menunjang untuk menjawab permasalahan yang ada.
“Dalam sektor ekonomi, hambatan yang terjadi adalah masih sangat banyak pelaku ekonomi di Desa Karanganyar yang tidak mengerti dalam menerapkan pemasaran dan transaksi digital sehingga banyak wisatawan yang tidak dapat menjadi konsumen karena cashless era,” tulis dalam press release yang diberikan, Sabtu (20/4/2024).
Cashless era adalah masa dimana semua orang sekarang tidak lagi memiliki uang cash di dompet mereka. Alhasil, sangat disayangkan perputaran ekonomi hanya terjadi di dalam masyarakat desa karanganyar tanpa memanfaatkan potensi wisatawan yang ada. Maka dari itu Kelompok KKN Desa Karanganyar UNS 2024 menyusun kegiatan sosialisasi dan workshop seputar pemasaran dan transaksi digital.
Dalam sektor pariwisata masalah yang ada adalah tidak adanya promosi wisata yang ada di Desa Karanganyar ke masyarakat luas yang berujung pada terbengkalainya potensi objek wisata tersebut. “Maka dari itu Kelompok KKN Desa Karanganyar UNS 2024 menyusun kegiatan digitalisasi pariwisata dengan tujuan mengenalkan potensi objek wisata yang ada di Desa Karanganyar kepada masyarakat luas,” terangnya.
Kegiatan pertama adalah sosialisasi dan workshop yang mengusung tema “Bergerak UMKM Digital” dengan sasaran warga desa dan pelaku UMKM di Desa Karanganyar. Konsep dari sosialisasi dan workshop tersebut adalah mengedukasi dan membantu warga desa serta pelaku UMKM yang ada di Desa Karanganyar mengenal dan menerapkan UMKM Digital mulai dari pemasaran seperti menggunakan e-commerce dan landing page hingga transaksi digital menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Untuk mendukung kegiatan ini Kelompok KKN Desa Karanganyar UNS 2024 menyusun modul dengan tujuan sebagai media mempermudah penjelasan saat kegiatan berlangsung sekaligus sebagai panduan tertulis yang dapat dibaca dan disimpan dalam jangka panjang. Isi dari Modul berupa Definisi UMKM Digital serta cara-cara menerapkannya seperti transaksi digital berupa QRIS, pemasaran seperti landing page dan WA Business.
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan workshop “Bergerak UMKM Digital” pada Senin (5/2/2024) ini berlangsung di Balai RT Dukuh Kersan. Ketua IPAL Tahu mengatakan, “Kami dikenalkan UMKM Digital oleh mahasiswa KKN Desa Karanganyar UNS 2024 yang juga dapat diterima baik oleh masyarakat Desa Karanganyar dan pelaku UMKM karena kegiatan yang dikemas oleh mahasiswa KKN Desa Karanganyar UNS 2024 dapat dengan mudah dipahami dari cara penyampaian dan juga dibantu dengan modul yang ada.”
Kegiatan kedua adalah sosialisasi penggunaan Landing Page untuk Pengenalan Produk UMKM dan Workshop pengelolaan WA business yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pertama. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan media penjualan / e-commerce yang berupa WA business kepada para pemilik usaha tahu. Sosialisasi ini dihadiri oleh tim KKN UNS Desa Karanganyar, para pengrajin tahu, serta Kepala Dusun. Kesempatan ini menjadi momentum untuk berbagi pengetahuan dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital.
Sosialisasi ini berhasil menyuntikkan semangat baru kepada lebih dari 20 peserta yang hadir. Peserta terlihat antusias dalam mengikuti sesi tanya jawab, menunjukkan minat yang besar dalam memahami konsep-konsep digitalisasi. Selain itu, peserta juga dibekali dengan modul panduan mengenai langkah-langkah pembuatan Chatbot WhatsApp Business sebagai langkah konkret dalam mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh.
Meskipun demikian, workshop yang direncanakan mengalami kendala teknis karena keterbatasan perangkat. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat Tim KKN UNS untuk terus mendukung para pengrajin tahu Desa Karanganyar dalam menghadapi era digital yang semakin berkembang pesat. Dengan upaya ini, Tim KKN UNS berharap industri tahu lokal dapat terus berkembang dan bersaing secara global melalui pemanfaatan teknologi digital.
Kegiatan ketiga adalah digitalisasi pariwisata dengan sasaran warga desa dan masyarakat luas. Digitalisasi ini dilakukan dengan membuat website berisi laman informatif potensi wisata yang meliputi sejarah dan google maps potensi tersebut. Digitalisasi juga dimaksimalkan dengan menggunakan media video yang diupload pada laman Instagram @jelajahsolo yang pada tanggal 2 Maret 2024 telah melampaui lebih dari 13 ribu viewers. Selain itu, untuk memanfaatkan keramaian wisatawan di BumDes Desa Karanganyar, digitalisasi juga dilakukan dengan cara memasang barcode yang langsung mengarahkan scanner ke website “Pendekar”.
Pemasangan barcode dilakukan pada Selasa (6/2/2024) berlangsung di BumDes Karanganyar, Dalam kesempatan tersebut Dukuh Desa Ngepung memberikan tanggapannya, “Pariwisata yang sempat terbengkalai dan potensi objek wisata lainnya semoga dapat dikenal dan dikelola kembali melalui program yang dikemas oleh mahasiswa KKN Desa Karanganyar UNS 2024.”
“Selain itu, dengan adanya pemasangan barcode digitalisasi pariwisata di BumDes (rest area) diharapkan wisatawan akan lebih mudah mengakses dan mengunjungi potensi objek wisata yang ada di Desa Karanganyar ini,” lanjutnya.
Kelompok KKN Desa Karanganyar UNS 2024 dan warga Desa Karanganyar berharap dengan adanya Program Smart Village ini dapat menambah wawasan dan kepekaan terhadap kemajuan zaman di bidang teknologi sehingga sektor ekonomi, pariwisata atau bahkan sektor lainnya dapat terus berkembang dan bertahan dalam jangka panjang.