Krajan.id – Sebagai upaya dalam pencegahan sekaligus menurunkan angka stunting di Desa Tlobong, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Kelompok 71 KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) adakan “Bincang Asyik Stunting” yang dikemas dalam kegiatan sosialisasi, Sabtu (2/18/2024).
Berdasarkan data yang diperoleh, program percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas nasional yang telah digalakkan sejak tahun 2018. Hingga sekarang, program ini telah menghasilkan penurunan prevalensi stunting cukup signifikan dari 30,8 persen pada tahun 2018 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022.
Namun, angka ini masih harus diturunkan lagi hingga 14 persen pada tahun 2024. Target penurunan stunting tersebut telah menjadi target pemerintah yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Oleh karena itu, untuk merealisasikan program tersebut Kelompok 71 KKN UNS lakukan pencegahan sekaligus menurunkan angka stunting di Desa Tlobong dengan mengadakan kegiatan sosialisasi.
Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti sebanyak 45 peserta yang berasal dari ibu-ibu kader Posyandu dan mendatangkan pemateri Slamet Riyanto selaku Wakil Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Kabupaten Magelang.
Dalam kesempatan tersebut Slamet Riyanto selaku Wakil Ketua PERSAGI Kabupaten Magelang menjelaskan, terdapat standar emas PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak), yaitu Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah lahir, ASI Eksklusif hingga 6 bulan, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) usia 6-23 bulan, dan tetap melanjutkan ASI hingga anak berusia 2 tahun.
“Dalam 1 piring MPASI harus terdapat makanan pokok, sayur/buah, lauk nabati, dan lauk hewani,” jelas Riyanto.
Riyanto melanjutkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI, seperti usia, frekuensi, jumlah, tekstur, variasi, responsif, dan bersih. Pembuatan MPASI juga tidak selalu mahal, bisa juga dengan cara mengoptimalkan sumber pangan lokal.
Hilyati Nur Hanifah saat memberikan keterangan pada krajan.id, Senin (4/3/2024), mengatakan tujuan dari kegiatan ini dilakukan untuk mengajak masyarakat Desa Tlobong untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan stunting.
Para hadirin berpartisipasi secara aktif dan semangat karena penyampaian materi dilakukan secara interaktif. “Peserta merasa senang dengan metode penyampaian yang bersifat interaktif sehingga dapat memperoleh pengalaman baru dan menyenangkan. Para hadirin juga berharap kegiatan seperti Bincang Asyik Stunting ini dapat dilakukan kembali di lain waktu,” pungkas Hilyati Nur Hanifah.