Cegah Stunting, KKN 75 UNS Adakan Parenting PMBA dan MPASI Serta Rumah Bebas Asap Rokok

Foto Bersama: Mahasiswa KKN 75 UNS dengan ibu hamil atau ibu dengan resiko anak stunting dari perwakilan 21 RW di Kelurahan Gilingan dalam kegiatan pembinaan dan sosialisasi cegah stunting melalui parenting PMBA & MPASI serta Rumah Bebas Asap Rokok (5/2/2024)
Foto Bersama: Mahasiswa KKN 75 UNS dengan ibu hamil atau ibu dengan resiko anak stunting dari perwakilan 21 RW di Kelurahan Gilingan dalam kegiatan pembinaan dan sosialisasi cegah stunting melalui parenting PMBA & MPASI serta Rumah Bebas Asap Rokok (5/2/2024). (doc. pribadi)

Krajan.id Kelompok 75 KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan pembinaan dan sosialisasi untuk cegah stunting melalui parenting PMBA & MPASI serta Rumah Bebas Asap Rokok di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Program kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran orang tua terkait pola asuh yang benar dalam orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) dan Makanan Pendamping Asi (MPASI) serta bahaya merokok di dalam lingkungan rumah, Senin (5/2/2024). Pembinaan diikuti oleh ibu hamil atau ibu dengan resiko anak stunting dari perwakilan 21 RW di Kelurahan Gilingan.

Priadi selaku Lurah Gilingan berharap kegiatan sosialisasi yang dilakukan Kelompok 75 KKN UNS terkait pola pengasuhan dalam upaya pencegahan stunting dapat meningkatkan pemahaman orang tua tentang pemberian gizi pada anak balita. Selain itu, beliau berpesan untuk bersama-sama mengurangi angka stunting di Kelurahan Gilingan Surakarta.

Bacaan Lainnya

Bersamaan dengan peringatan Hari Gizi Nasional 2024, Kelompok KKN 75 memberikan nasi telur untuk memenuhi kebutuhan gizi harian baduta dan balita sekitar 8 gram. Sosialisasi ini mengundang narasumber dari Yayasan KAKAK, Ibu Noor Hidayah atau kerap disapa Nung, sebagai praktisi PMBA dan MPASI dengan memberikan materi seputar 3 Pilar Keberhasilan Pemberian Makan Bayi dan Anak yang meliputi faktor makanan, faktor anak, dan faktor cara pemberian makan.

Tak lupa Ibu Noor Hidayah mengingatkan ibu hamil dan ibu dengan anak stunting untuk memperhatikan 7 faktor pemberian makan kepada bayi dan anak yaitu usia, frekuensi, jumlah makanannya, menjaga tekstur, variasi, responsif aktif, dan menjaga kebersihan makanan.

“MPASI sebaiknya diberikan saat sudah genap berusia 6 bulan dan berasal dari makanan yang mengandung protein hewani, salah satunya yang mudah untuk dicari yaitu telur ayam. Adapun unsur makanan lain yang harus terpenuhi yaitu buah dan sayuran vitamin A dan C serta kacang-kacangan dan biji-bijian seperti jagung, umbi-umbian, sagu, gandum dll,” tuturnya.

Ia melanjutkan, sering kali ditemukan masyarakat dan orang tua yang masih abai mengenai gizi makanan yang dikonsumsi balita. Tak jarang mereka justru memberikan makanan cepat saji pada balita tanpa memperhatikan dampak pada tumbuh kembangnya.

“Pada faktor pemberian makan, bayi belum bisa bicara jadi belum bisa menjelaskan maunya makan apa. Oleh sebab itu, orang tua perlu menciptakan bonding untuk lebih memahami perilaku anak, bukan hanya dugaan orang tua,” tutur Ibu Noor Hidayah yang kerap disapa Mbak Nung tersebut.

Orang tua juga diharapkan mempunyai kepekaan terhadap tingkah laku balita saat menangis dan GTM (Gerakan Tutup Mulut) melalui responsive feeding. Responsive feeding sebagai pemberian respon orang tua terhadap balita ketika terdapat tanda butuh makan, lapar, hingga tanda balita ingin berhenti makan. “Orang tua perlu sabar dan fokus belajar memahami anak serta tidak memaksa ataupun marah agar tidak meninggalkan trauma pada anak,” ujarnya.

Ketua Kelompok 75 KKN UNS, Kharim Janu Purnama, mengungkapkan bahwa sosialisasi CETING (Cegah Stunting) sebagai bentuk pembelajaran inspiratif bagi ibu hamil dan ibu dengan balita berisiko stunting supaya dapat menghindari gizi buruk. Janu berharap dengan adanya sosialisasi ini dapat memberikan motivasi bagi orang tua agar memperhatikan kandungan gizi pada makanan yang diberikan.

Program kerja sosialisasi pencegahan stunting tersebut sebagai upaya mahasiswa Kelompok 75 KKN UNS dalam memberikan kontribusi positif pada masyarakat di Kelurahan Gilingan sehingga kegiatan ini dapat bermanfaat dan menyadarkan peran orang tua mengenai pentingnya pemenuhan gizi anak terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *