Semarang, Krajan.id – Di tengah maraknya tren wisata yang mengutamakan pengalaman otentik dan bisa dibagikan di media sosial, Cimory Dairyland On The Valley di Kabupaten Semarang hadir sebagai contoh sukses integrasi antara edukasi, hiburan, dan pemasaran produk.
Destinasi wisata ini bukan hanya menawarkan wahana seru atau spot foto menarik, tetapi juga menyajikan pengalaman menyeluruh yang melibatkan interaksi langsung dengan hewan ternak dan produk unggulan mereka seperti yoghurt, susu, dan makanan olahan lainnya.
Lebih dari Sekadar Tempat Bermain
Cimory Dairyland menghadirkan konsep wisata edukatif yang terintegrasi. Pengunjung tidak hanya dapat menikmati wahana hiburan seperti memberi makan domba dan kelinci atau menjelajahi miniatur bangunan dunia di Minimania, tetapi juga diajak mengenal lebih dekat proses produksi dan manfaat konsumsi produk susu.
“Tempat ini bukan sekadar tempat bermain,” ujar salah satu pengunjung. “Di sini, produk menjadi bagian dari cerita wisata yang kita alami.” Konsep tersebut menjadikan Cimory lebih dari sekadar destinasi hiburan, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran dan interaksi yang menyenangkan.
Produk Bukan Sekadar Oleh-Oleh
Di Cimory, produk seperti yoghurt bukan hanya sekadar oleh-oleh—mereka adalah simbol pengalaman. Banyak pengunjung menyatakan bahwa membeli produk Cimory merupakan bagian tak terpisahkan dari kunjungan mereka.
“Ngerasa belum ke sini aja kalau belum beli produknya, karena ciri khas dari Cimory itu kan beli produknya seperti yoghurt,” kata R, salah satu pengunjung.
Produk-produk yang dijual pun memiliki nilai eksklusif. Beberapa di antaranya hanya bisa ditemukan di lokasi ini, sehingga memberikan kesan istimewa dan terbatas. Namun, harga tiket masuk dan pilihan produk juga menjadi perhatian sebagian pengunjung.
Baca Juga: Mengupas Strategi Pembiayaan Internal PT Timah Agro Manunggal yang Tangguh Namun Minim Fleksibilitas
“Untuk masuknya aja perlu biaya banyak. Saya mau menghimbau, Cimory kan bikin produk, tetapi kenapa kita pas beli gak ada istilahnya satu kotak piece kecil atau apa,” ujar SK, pengunjung lainnya.
Masukan seperti ini menjadi penting bagi pengelola untuk mengevaluasi strategi pelayanan dan harga agar lebih inklusif dan menjangkau lebih banyak kalangan.
Produk sebagai Media Storytelling
Salah satu kekuatan Cimory adalah kemampuannya menjadikan produk sebagai bagian dari narasi wisata. Produk seperti sosis, brownies, dan yoghurt bukan hanya untuk dikonsumsi, tetapi juga sebagai pembentuk kenangan. Ketika pengunjung membawa pulang produk Cimory, mereka juga membawa cerita di balik pengalaman tersebut.
Eksklusivitas menjadi nilai jual utama. Produk yang hanya tersedia di tempat wisata ini menciptakan rasa spesial dan meningkatkan keinginan untuk berbagi cerita, baik secara langsung maupun di media sosial. Inilah yang membuat Cimory berhasil menjadikan produknya sebagai souvenir pengalaman.
Autentisitas yang… Dipentaskan?
Konsep wisata Cimory tidak lepas dari pendekatan yang disebut sosiolog Dean MacCannell sebagai “staged authenticity”. Desain ala pedesaan Eropa, interaksi langsung dengan hewan ternak, serta produk yang dikemas seolah “fresh from the farm” menciptakan pengalaman yang tampak alami, meskipun sebenarnya telah melalui proses kurasi yang rapi.
Baca Juga: Perayaan Dies Natalis Ke-3 HMIK UNIBA, Musik dan Komunikasi Bersinergi di Festnication Vol. 2
Namun, justru di sinilah letak seninya. Pengalaman yang dikemas dengan baik namun tetap terasa menyentuh, memberikan kesan autentik yang membekas di hati pengunjung. Bukan soal apakah semuanya benar-benar asli, tetapi bagaimana pengalaman itu terasa nyata dan bermakna.
Wisata yang Menyentuh Rasa
Cimory Dairyland membuktikan bahwa wisata masa kini bukan lagi hanya soal lokasi, tetapi juga soal rasa, cerita, dan keterhubungan—baik dengan produk, tempat, maupun diri sendiri. Melalui strategi pemasaran kreatif yang menyatu dengan narasi pengunjung, Cimory menjadikan yoghurt sebagai lebih dari sekadar minuman: ia menjadi simbol identitas wisata itu sendiri.
Dengan pendekatan ini, Cimory berhasil menjawab kebutuhan wisatawan masa kini yang mencari makna di balik perjalanan mereka. Maka, tidak berlebihan jika pengalaman di Cimory disebut sebagai “yoghurt yang bercerita”.
Jadi, kapan kamu mau ke Cimory dan ngerasain sendiri “yoghurt yang bercerita”?
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.