Bangka Belitung, Krajan.id – Dalam upaya memahami lebih dalam strategi pembiayaan dunia agribisnis, mahasiswa Program Studi Agribisnis Universitas Bangka Belitung (UBB) melakukan kunjungan lapangan ke PT Timah Agro Manunggal (TAM) pada (7/5/2025).
Kunjungan ini menjadi ajang pembelajaran nyata mengenai praktik keuangan di perusahaan agribisnis yang berakar dari sektor pertambangan namun kini fokus pada sektor pertanian dan peternakan.
Pembiayaan merupakan aspek krusial dalam dunia agribisnis. Dalam skala menengah hingga besar, kebutuhan akan modal sangat besar, disertai risiko lingkungan dan periode balik modal yang panjang. Oleh karena itu, strategi pembiayaan tidak hanya menyangkut ketersediaan dana, tetapi juga bagaimana dana tersebut dikelola dengan efisien, fleksibel, dan mampu menghadapi risiko.
PT TAM merupakan anak perusahaan PT Timah Tbk yang bergerak dalam pengelolaan sektor pertanian dan peternakan sebagai bagian dari program pasca-tambang. Dalam wawancara bersama Noviandy, selaku Manajer SDM dan Logistik PT TAM, dijelaskan bahwa seluruh kegiatan operasional perusahaan didanai sepenuhnya oleh induk usaha, PT Timah Tbk.
“Seluruh pembiayaan kami berasal dari internal PT Timah, tidak ada pendanaan dari bank, investor swasta, maupun program seperti KUR,” ungkap Noviandy.
Pendanaan yang sepenuhnya internal ini menjadikan PT TAM memiliki kekuatan modal yang stabil dan tidak terbebani oleh kewajiban pembayaran bunga atau cicilan. Namun, struktur kepemilikan saham yang 98 persen dimiliki oleh PT Timah Tbk serta status hukum sebagai cucu perusahaan BUMN, membuat PT TAM memiliki keterbatasan dalam mengakses pendanaan eksternal karena pertimbangan administratif dan legal.
Sistem keuangan perusahaan dijalankan secara ketat mengikuti Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disusun setiap awal tahun. Meskipun sistem ini memastikan disiplin anggaran, namun juga menghadirkan kendala fleksibilitas.
Ketika terjadi kondisi darurat seperti banjir atau kebakaran lahan, tidak ada alokasi khusus dalam anggaran, sehingga perusahaan harus menanggung sendiri biaya tak terduga tersebut.
“Karena tidak adanya pos dana darurat dalam RKAP, kami harus menanggung sendiri seluruh pembiayaan saat bencana atau fluktuasi harga pupuk terjadi. Ini berdampak pada margin keuntungan kami,” jelas Noviandy.
Mahasiswa UBB yang hadir dalam kunjungan ini memberikan catatan penting terhadap praktik pembiayaan yang dijalankan PT TAM. Mereka menilai bahwa perusahaan terlalu bergantung pada satu sumber pendanaan.
Baca Juga: Mahasiswa PKL FH UTM Terlibat Langsung dalam Praktik Restorative Justice di Kejari Sidoarjo
Dalam teori yang mereka pelajari, diversifikasi pembiayaan adalah strategi penting untuk mengurangi risiko dan meningkatkan fleksibilitas perusahaan dalam menangkap peluang usaha baru.
Ketika harga bahan produksi meningkat atau proyek baru direncanakan, PT TAM tidak bisa langsung bertindak tanpa menunggu persetujuan dana tambahan dari induk perusahaan. Hal ini tentu menyulitkan ketika perusahaan ingin bergerak cepat dalam menjawab dinamika pasar.
Sebagai respons atas kenyataan tersebut, mahasiswa dan pihak kampus menawarkan beberapa usulan. Pertama, PT TAM disarankan mulai membuka peluang kerja sama dengan investor swasta atau mitra strategis untuk mendukung proyek pengembangan yang berada di luar tanggung jawab reklamasi tambang.
Kedua, perusahaan dapat merancang RKAP yang lebih adaptif, termasuk menyertakan pos dana darurat atau kontingensi. Ketiga, strategi mitigasi risiko keuangan seperti asuransi agribisnis perlu dipertimbangkan. Terakhir, pemanfaatan teknologi finansial (fintech) bisa menjadi jalan keluar untuk memperoleh pendanaan secara cepat dan efisien.
Kunjungan ini bukan hanya memberi pemahaman langsung bagi mahasiswa tentang praktik dunia usaha, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi perusahaan dalam mengevaluasi sistem yang telah berjalan.
“Bagi kami, masukan dari perspektif akademik tentu sangat berharga. Ini bisa menjadi bahan evaluasi dalam memperbaiki sistem pembiayaan kami ke depan,” tambah Noviandy.
Baca Juga: Perayaan Dies Natalis Ke-3 HMIK UNIBA, Musik dan Komunikasi Bersinergi di Festnication Vol. 2
Melalui kegiatan ini, mahasiswa menyadari bahwa pembiayaan bukan sekadar perhitungan angka, tetapi strategi bisnis yang menentukan arah dan kelangsungan hidup sebuah usaha agribisnis. Teori yang mereka pelajari menjadi lebih hidup setelah melihat langsung tantangan nyata di lapangan.
Ke depan, jika PT TAM ingin tumbuh berkelanjutan, fleksibilitas dalam strategi pembiayaan menjadi mutlak. Ketangguhan sistem internal memang penting, tetapi tanpa keterbukaan terhadap sumber pembiayaan baru, perusahaan akan kesulitan dalam berinovasi dan merespons perubahan pasar.
Sebagaimana disimpulkan dalam refleksi akhir kunjungan, keberhasilan sebuah agribisnis tidak hanya bergantung pada hasil panen atau teknologi, tetapi juga kemampuan dalam membiayai usaha secara cerdas dan adaptif.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
*Dosen Pengampu : Dr. Evahelda, S.T.P., M.Si. & Garist Sekar Tanjung, S.P., M.Sc