Edukasi Alam “Sinau Nang Sawah” Kolaborasi Mahasiswa KKN-BBK 5 Unair dan Komunitas Let’s Grow Desa Kuripansari

Foto kegiatan menanam benih cabai. (doc. Pribadi)
Foto kegiatan menanam benih cabai. (doc. Pribadi)

Kuripansari, Krajan.Id– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) 5 dari Universitas Airlangga sukses menyelenggarakan program edukasi alam bertajuk “Sinau Nang Sawah”. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Komunitas Let’s Grow dari Desa Kuripansari dan dilaksanakan pada Minggu (26/1/2025), di sawah Dusun Kandangan, Desa Kuripansari.

Program ini ditujukan khusus bagi anak-anak berusia 6-12 tahun dengan tujuan memperkenalkan konsep pertanian berkelanjutan dan menumbuhkan kecintaan terhadap alam.

Bacaan Lainnya

Program edukasi ini menghadirkan berbagai aktivitas menarik yang dirancang untuk memperkaya wawasan anak-anak tentang alam dan lingkungan sekitar. Beberapa kegiatan yang digelar meliputi tur kebun permakultur, eksplorasi sawah dan sungai, serta praktik langsung menanam benih cabai. Selain itu, para peserta juga mendapatkan pelatihan dasar mengenai keterampilan bertahan hidup di alam bersama mahasiswa KKN-BBK.

Dalam suasana yang santai dan menyenangkan, anak-anak diajak memahami konsep cita-cita, refleksi diri, dan tadabbur alam.

Pendekatan yang digunakan tidak hanya edukatif, tetapi juga menghibur, sehingga anak-anak merasa nyaman dan antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Foto anak-anak beraktivitas di luar ruangan. (doc. Pribadi)
Foto anak-anak beraktivitas di luar ruangan. (doc. Pribadi)

Salah satu dampak positif yang menonjol dari kegiatan ini adalah berkurangnya ketergantungan anak-anak terhadap gadget. Dengan beraktivitas di luar ruangan, mereka lebih fokus pada eksplorasi alam dan interaksi sosial dengan teman sebaya. Banyak orang tua yang merasa bersyukur melihat perubahan ini.

Anak saya biasanya susah sekali lepas dari HP, tapi hari ini dia senang bermain di sawah seharian. Alhamdulillah, semoga ada lagi acara seperti ini agar anak-anak lebih sering bermain di luar,” ujar salah satu orang tua peserta dengan penuh antusias.

Baca Juga: Rawan Longsor dan Kebakaran di Gunung, Mahasiswa KKN BBK 5 Unair Gelar Sosialisasi Tanggap Bencana

Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan anak-anak tentang pertanian, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial dan fisik. Berinteraksi langsung dengan alam membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak usia dini.

Kelancaran kegiatan ini tidak terlepas dari koordinasi yang baik antara panitia, mahasiswa, dan para relawan. Setiap tantangan yang muncul di lapangan berhasil diatasi melalui komunikasi yang efektif dan kerja sama tim yang solid.

Mahasiswa KKN-BBK 5 Universitas Airlangga memainkan peran penting dalam mendampingi anak-anak selama kegiatan berlangsung, memastikan mereka mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus mendidik.

Ketua Komunitas Let’s Grow, Evita Dwi Yustikasari, menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan ini.

“Sinergi antara komunitas dan mahasiswa KKN-BBK 5 Unair membuat acara ini berjalan seru dan menyenangkan. Anak-anak terlihat antusias dan kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” ungkapnya.

Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk orang tua peserta yang mengapresiasi konsep pembelajaran berbasis alam.

Dengan biaya pendaftaran yang terjangkau, “Sinau Nang Sawah” menjadi wadah inklusif yang memungkinkan anak-anak dari berbagai latar belakang untuk mengenal dunia pertanian sejak dini.

Foto bersama mahasiswa KKN-BBK 5 Unair Desa Kuripansari dengan Komunitas Let’s Grow. (doc. Pribadi)
Foto bersama mahasiswa KKN-BBK 5 Unair Desa Kuripansari dengan Komunitas Let’s Grow. (doc. Pribadi)

Dukungan juga datang dari perangkat desa dan masyarakat sekitar yang melihat manfaat jangka panjang dari program ini, tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga bagi kelestarian lingkungan dan pertanian lokal.

Melihat antusiasme peserta dan hasil positif yang diperoleh, Komunitas Let’s Grow dan Mahasiswa KKN-BBK Unair berharap dapat mengembangkan program serupa di masa mendatang.

Mereka berencana memperluas konsep kegiatan dengan menambahkan aspek keberlanjutan yang lebih luas, seperti pengelolaan limbah organik, penggunaan energi terbarukan, dan pelatihan kemandirian untuk anak-anak dalam menghadapi tantangan masa depan.

Baca Juga: Bunda Ceria: Pemberdayaan Kader PKK Desa Kedungringin Melalui Edukasi Keuangan dan Pelatihan Usaha Kreatif

Dengan semangat berbudidaya, berbudaya, dan berdaya, “Sinau Nang Sawah” menjadi langkah nyata dalam mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memahami peran vital pertanian dalam kehidupan sehari-hari.

Kolaborasi semacam ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang bermanfaat dan membangun kesadaran lingkungan sejak dini.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *