Desa Anggrasmanis, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali menegaskan komitmen mereka dalam mendukung upaya penanggulangan perubahan iklim. Melalui Kelompok KKN 340 UNS yang bertempat di Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mereka mengajak masyarakat setempat untuk lebih peduli dan aktif dalam menangani dampak perubahan iklim.
Upaya tersebut diwujudkan melalui sosialisasi Program Kampung Iklim (Proklim), yang diadakan pada Senin (29/07/2024) di aula Balai Desa Anggrasmanis. Program ini merupakan inisiatif nasional yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim serta mengurangi emisi gas rumah kaca.
Untuk memperkuat sosialisasi ini, mahasiswa UNS menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karanganyar sebagai narasumber, dengan menghadirkan Ibu Winarni, S.T., M.M. sebagai pembicara utama.
Sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat Desa Anggrasmanis, termasuk Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan perwakilan ketua RT serta RW.
“Kami berharap sosialisasi ini bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada warga terkait pentingnya mitigasi perubahan iklim,” tulis Sofiana Nur Aida, perwakilan dari kelompok KKN 340 UNS dalam press release yang diberikan, (7/9/2024).
Desa Anggrasmanis sebelumnya telah berpartisipasi dalam Proklim dan menerima bantuan dari DLH Kabupaten Karanganyar berupa peralatan biopori dan alat pembuatan pupuk organik cair. Namun, hingga saat ini, alat-alat tersebut belum digunakan secara optimal.
“Kami melihat ini sebagai peluang besar. Alat-alat tersebut seharusnya dapat menjadi aset berharga dalam upaya meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata warga dalam menghadapi perubahan iklim. Sayang sekali jika alat-alat ini tidak dimanfaatkan,” tambah Sofiana Nur Aida.
Dalam sosialisasi tersebut, Brillian Najwa Nayantaka salah satu anggota kelompok KKN 340 UNS mengatakan, “Narasumber dari DLH Karanganyar menjelaskan berbagai sistem mitigasi perubahan iklim, seperti pengelolaan sampah dengan konsep 3-R (reduce, reuse, recycle), pengelolaan bank sampah, serta penggunaan biopori dan pembuatan pupuk organik cair.”
Selain itu, DLH juga memberikan pembinaan langsung terkait cara penggunaan alat-alat biopori dan pembuatan pupuk organik cair yang telah disediakan.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat, terutama dari anggota PKK Desa Anggrasmanis yang aktif bertanya dan berdiskusi dengan narasumber. Partisipasi aktif ini menjadi indikasi bahwa warga Desa Anggrasmanis mulai menunjukkan perhatian yang serius terhadap isu perubahan iklim.
“Antusiasme warga sangat penting dalam upaya ini. Kami berharap sosialisasi ini bisa menjadi langkah awal yang konkret dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait perubahan iklim,” kata Brillian Najwa Nayantaka dalam sesi penutup.
Baca Juga: Perkuat Branding, KKN 45 UNS Beri Pelatihan Digital Marketing Pelaku UMKM Desa Jambusari
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UNS berharap masyarakat Desa Anggrasmanis dapat mengambil langkah preventif yang lebih awal dalam menghadapi potensi dampak buruk dari perubahan iklim. Mereka juga berharap agar peralatan yang sudah ada dapat segera digunakan dan dioptimalkan untuk kesejahteraan lingkungan desa.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.