Dusun Jetak, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 56 Universitas Sebelas Maret (UNS) telah melaksanakan dua kegiatan dengan mengusung sikap peduli terhadap limbah rumah tangga di Dusun Jetak, Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Berangkat dari pengamatan kelompok dan beberapa masukan dari Ibu Ike selaku bayan Jetak, hadirlah program kegiatan transformasi sampah sisa makanan dan minyak jelantah yang dilaksanakan langsung bersama masyarakat Dusun Jetak dalam waktu yang berbeda.
Program transformasi dimulai dengan pembuatan biopori dengan pemanfaatan limbah sampah sisa makanan sebagai pupuk organik. Mahasiswa KKN 56 UNS memberi nama program tersebut dengan sebutan Bio Cycle Pot. Program tersebut berlangsung 3 minggu berturut-turut dengan kolaborasi bersama ibu-ibu PKK dari 3 dukuh yang berbeda.
Pelaksanaan pertama pada Minggu (28/07/2024) bertempat di Dukuh Kendon. Dilanjutkan dengan Bio Cycle Pot kedua yang berlokasi di Perumahan Bolon Perak pada Kamis (06/08/2024). Terakhir, program terlaksana pada minggu kedua bulan kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada Minggu (11/08/2024) bertempat di Dukuh Kuncen.
“Sisa sayur atau makanan yang ngga habis itu banyak, Mba, Mas. Kalau dibuang tidak pada tempatnya kan malah mencemari lingkungan. Bisa jadi pupuk organik, itu. Terus nanti pot-nya pakai galon bekas yang udah ngga kepakai,” ungkap Ibu Ike saat rapat bersama membahas program kerja mahasiswa KKN 56 UNS.
Program Bio Cycle Pot didukung penuh oleh masyarakat sekitar. Antusiasme para Ibu PKK dalam menyimak pemaparan materi hingga praktik menanam pohon pepaya memanfaatkan pupuk organik sisa makanan patut diacungi jempol. Beberapa pertanyaan pun dilontarkan kepada mahasiswa KKN 56 UNS berkenaan dengan detail penanaman dan perawatan pohon yang telah ditanam sebelumnya.
Pemanfaatan limbah rumah tangga Dusun Jetak tidak berhenti sampai disitu. Banyaknya minyak bekas pengolahan masakan para Ibu melatarbelakangi mahasiswa KKN 56 UNS mengadakan pelatihan kreatif transformasi minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Program tersebut terlaksana pada Selasa (20/08/2024) di Aula Balai Desa Bolon.
“Minyak jelantah itu minyak goreng yang sudah digunakan berulang-ulang. Kalau digunakan terus menerus dapat membahayakan kesehatan. Terlebih lagi jika dibuang sembarangan, akan mencemari lingkungan. Maka dari itu, manfaatkan sebagai barang yang bernilai ekonomi, contohnya lilin aromaterapi,” ujar Ibu Endang kepada para hadirin yang datang.
Berbekal dari kepekaan terhadap pencemaran lingkungan, motivasi belajar hal baru, dan menciptakan ide yang dapat meningkatkan perekonomian warga, program Transformasi Minyak Jelantah menjadi Lilin Aromaterapi mengundang banyak pihak.
Mulai dari perangkat Desa Bolon dan Ibu PKK se-Desa Bolon yang mana dihadiri langsung oleh Ibu Dr. Endang Susilowati, S.Si., M.Si., dosen Pendidikan Kimia, FKIP UNS selaku narasumber pada program tersebut.
Tidak sedikit ancaman pencemaran lingkungan yang hadir karena ulah diri sendiri tidak tahu bagaimana mengolah limbah rumah tangga dengan baik. Terlebih dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
KKN 56 UNS berharap dari pelaksanaan dua program di atas, warga Dusun Jetak dan sekitarnya lebih sadar dan peka akan limbah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.