Krajan.id – 43 Kampung Gayo Lues akan dilaunching sebagai Kampung Keluarga Berkualitas pada Juni 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan oleh Sartika Mayangsari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Gayo Lues usai melaksanakan kegiatan penguatan Kampung Berkualitas di Aula Sekretaris Daerah Kabupaten Gayo Lues. Selasa (07/11/2023)
“Kita targetkan tahun depan semua menjadi Kampung Keluarga Berkualitas, mudah-mudahan di Bulan Juni tahun depan sudah selesai semua,” ucap Sartika.
Selain itu, ia juga memaparkan, Kampung Berkualitas bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil berkualitas dengan semangat bergotong royong dan kemandirian dengan 10 kriteria wilayah.
Mewujudkan hal tersebut menurutnya, perlu adanya Rumah Data yang berisikan data akurat mengenai kependudukan di setiap kampung tersebut. Di samping itu adanya dukungan dan komitmen pemerintah serta partisipasi masyarakat juga sangat penting keberadaannya.
Nevi Rizal selaku Asisten I Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gayo Lues, menilai hal yang terpenting untuk merealisasikan yaitu dengan adanya komitmen bersama antar semua stakeholder.
“Terpenting adalah komitmen karena ujung tombak dari seluruh kegiatan ini adalah Kepala Desa yang mana dalam hal ini memberikan laporan dari dinas terkait,” sebut Nevi Rizal saat memberikan pengarahan.
Terkait arahan tersebut Muhammad Amin, Camat Tripe Jaya meminta agar Kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) terkait juga turun ke lapangan. Ia menyimpulkan berdasarkan evaluasi di kecamatan, bila para Kepala SKPK turun kelapangan maka segala masalah yang ada akan lebih terurai dan tertuntaskan.
Mewakili suara para Camat, Muhammad Hasan Nurdin terkait kegiatan Kampung Keluarga Berkualitas tersebut meminta Pemkab dapat memaksimalkan dana yang dikucurkan ke kecamatan. Sehingga program tersebut bisa terlaksana sebagaimana yang diharapkan.
Sartika menambahkan, terkait dana yang dibutuhkan akan menggunakan sedikit dana desa yaitu dalam sewa Rumah Data dan gaji para kader desa.
“Rumah Data ini akan dibiayai sedikit dari dana desa saja. Jumlahnya tidak banyak, untuk sewa rumah saja. Kemudian ada kader disana 3 sampai 5 orang dengan pengeluaran Rp. 300.000 sampai Rp. 500.000 per bulan,” ungkapnya.