Klaten, Krajan.id – Program inovatif pembuatan komposter pupuk organik dari sampah daun dan sampah rumah tangga berhasil dilaksanakan dengan sukses oleh Fira, mahasiswa jurusan Kimia angkatan 2021 dari Universitas Diponegoro (UNDIP). Inisiatif ini merupakan bagian dari kegiatan Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIP, yang dilaksanakan di Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Desa Keprabon.
Program ini dimulai pada 18 Juli dan berlangsung hingga 8 Agustus 2024. Selama tiga minggu, Fira bekerja keras mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang bermanfaat. Setiap minggu, dilakukan monitoring rutin untuk memastikan proses pembuatan kompos berjalan dengan baik dan efektif.
Dalam program ini, Fira memanfaatkan sampah daun dan sampah rumah tangga sebagai bahan utama pembuatan kompos. Penggunaan sampah organik ini tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga menghasilkan pupuk organik yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah dan juga tanaman hias.
Proses pembuatan kompos dimulai dengan pengumpulan sampah daun dan sampah dapur, diikuti dengan proses pencacahan dan pencampuran bahan-bahan tersebut di TPS3R. Selanjutnya, campuran ini dibiarkan mengalami proses dekomposisi dalam tumpukan kompos. Monitoring rutin dilakukan untuk mengatur kelembapan, suhu, dan aerasi agar proses dekomposisi berjalan optimal.
Program ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga bagi masyarakat. Pupuk kompos dan pupuk cair organik (POC) yang dihasilkan dibagikan kepada warga sekitar untuk digunakan dalam pertanian dan berkebun mereka. Hal ini membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan manfaat pupuk organik.
Fira mengungkapkan, “Saya berharap program ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah organik. Ini juga merupakan langkah awal dalam membangun kebiasaan ramah lingkungan yang lebih luas di Desa Keprabon. Semoga dengan adanya ide inovatif ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Desa.”
Warga setempat menyambut baik inisiatif ini. Mereka mengapresiasi usaha yang dilakukan untuk mengurangi limbah dan meningkatkan kualitas tanah mereka. Beberapa warga bahkan mengungkapkan keinginan untuk ikut serta dalam program serupa kedepannya.
Dengan berakhirnya program ini, diharapkan akan ada dampak berkelanjutan dalam pengelolaan sampah dan peningkatan kesadaran lingkungan. Program ini juga menjadi contoh keberhasilan integrasi antara pendidikan dan pemberdayaan masyarakat melalui inisiatif mahasiswa.
Baca Juga: Pemberdayaan Masyarakat dan UMKM di Purwodiningratan: Kolaborasi KKN UNS 268 dengan KAI
Keberhasilan pembuatan komposter pupuk organik ini adalah langkah kecil namun signifikan menuju lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Melalui program ini, Fira dan tim menunjukkan bahwa inovasi dan kerja keras dapat menciptakan perubahan positif yang bermanfaat bagi banyak orang.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.