Inovasi Mahasiswa UNDIP Ubah Limbah Nasi Basi Menjadi MOL Sebagai Solusi Pertanian Organik di Desa Jatingarang

Sesi foto bersama setelah pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL).(doc. Pribadi)
Sesi foto bersama setelah pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL).(doc. Pribadi)

Krajan.id – Masalah sampah, terutama limbah organik seperti nasi basi, kerap menjadi tantangan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Desa Jatingarang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang. Volume limbah nasi basi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi. Biasanya, limbah ini hanya dibuang atau digunakan sebagai pakan ternak, padahal jika diolah dengan benar, limbah ini bisa menjadi sumber manfaat yang signifikan.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) telah mengembangkan program inovatif untuk mengatasi masalah ini. Mereka merancang metode pengolahan limbah nasi basi menjadi Mikroorganisme Lokal (MOL).

Bacaan Lainnya

MOL adalah mikroorganisme yang dibuat dari bahan-bahan alami dan berfungsi sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pertanian organik di Desa Jatingarang.

Gendis Safira Ardana, salah satu mahasiswa KKN UNDIP, menjelaskan, “Dengan mengubah limbah nasi basi menjadi MOL, kami tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan untuk pertanian organik. MOL ini akan membantu para petani meningkatkan kualitas tanah dan hasil pertanian mereka tanpa bergantung pada bahan kimia sintetis.”

Proses pembuatan MOL dari nasi basi melibatkan beberapa tahap. Nasi basi yang telah didiamkan selama seminggu hingga muncul jamur oranye dicampurkan dengan air bersih dan larutan gula merah, lalu difermentasi selama seminggu.

Hasilnya adalah cairan MOL yang dapat digunakan sebagai pupuk cair, dekomposer, atau pestisida organik. Sosialisasi tentang MOL telah dilakukan bersama kelompok tani di Desa Jatingarang, termasuk penjelasan mengenai cara pembuatan dan manfaatnya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNDIP Gencarkan Sosialisasi Gizi dan Budidaya Bayam Merah Untuk Cegah Stunting di Desa Jatingarang

Program ini diharapkan tidak hanya mengurangi limbah organik tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga. Dengan cara ini, limbah nasi basi yang sebelumnya dianggap tidak berguna kini bisa menjadi solusi yang bermanfaat bagi pertanian organik, meningkatkan kesuburan tanah, serta membantu proses pengomposan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *