Kecamatan Tulis Berkomitmen dalam Percepatan Penurunan Stunting, Dukung Program Pemerintah

Desa Posong melakukan edukasi bertemakan “Cegah Stunting Sebelum Genting” bersama Ibu-Ibu PKK Desa Posong. (doc. Pribadi)
Desa Posong melakukan edukasi bertemakan “Cegah Stunting Sebelum Genting” bersama Ibu-Ibu PKK Desa Posong. (doc. Pribadi)

Krajan.id – Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah terkait percepatan penurunan stunting. Tiga desa di kecamatan tersebut, yaitu Desa Posong, Desa Wringigitung, dan Desa Kedungsegog, telah dipilih oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah sebagai wilayah fokus untuk menangani masalah stunting.

Stunting sendiri merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi kronis serta infeksi berulang. Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan di bawah standar pertumbuhan anak yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).

Bacaan Lainnya

Pemilihan tiga desa ini sejalan dengan penempatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2024. Para mahasiswa yang didampingi oleh dosen pembimbing lapangan, yaitu Hega Bintang Pratama Putra, S.T.P., M.Sc., Bellia Dwi Cahya Putri, S.T., M.T., dan dr. Julian Dewantiningrum, M.Si.Med., Sp.OG(K), berkomitmen mendukung pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Batang, melalui program-program yang dilaksanakan selama masa KKN.

Di Desa Posong, program percepatan penurunan stunting dimulai dengan demonstrasi pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa dimsum ayam dan lele kepada kader kesehatan desa.

“Pemilihan lele dan ayam sebagai bahan utama bukan tanpa alasan, keduanya merupakan sumber protein tinggi yang sangat penting bagi balita stunting,” kata Galan Adhyasta, salah satu mahasiswa KKN Undip.

Program ini juga meliputi edukasi bertema “Cegah Stunting Sebelum Genting” yang mencakup topik ASI eksklusif, simulasi perawatan payudara dan pijat oksitosin, pemenuhan gizi ibu menyusui, mitos stunting, pola makan sehat, keuangan keluarga, serta gizi dalam makanan.

Program diakhiri dengan pengenalan PMT dimsum kepada ibu dengan balita stunting, dengan tujuan memotivasi para ibu untuk menyajikan makanan bergizi secara kreatif.

Selanjutnya, di Desa Kedungsegog, program percepatan penurunan stunting dilakukan melalui penyampaian materi mengenai “Pencegahan Stunting Sejak Dini” oleh Bidan Desa Kedungsegog, Eki Setianingsih, dan mahasiswa KKN Undip, yang berkolaborasi dengan Puskesmas Tulis.

Desa Kedungsegog melakukan kegiatan demo masak prototipe produk olahan rumah tangga ‘Crocket Udang’ bersama dengan Ibu-Ibu Desa Kedungsegog sebagai bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan stunting di Desa Kedungsegog. (doc. Pribadi)
Desa Kedungsegog melakukan kegiatan demo masak prototipe produk olahan rumah tangga ‘Crocket Udang’ bersama dengan Ibu-Ibu Desa Kedungsegog sebagai bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan stunting di Desa Kedungsegog. (doc. Pribadi)

Program ini ditutup dengan kegiatan demo masak “Crocket Udang.” “Kami memilih udang sebagai bahan utama karena selain kaya protein, Kedungsegog juga merupakan daerah pesisir yang kaya akan hasil laut,” jelas Galan Adhyasta.

Demo masak ini diharapkan dapat membantu mempercepat penurunan stunting di Desa Kedungsegog.

Baca Juga: Program “Apoteker Cilik” di Desa Temuireng: Edukasi Kesehatan Sejak Dini

Di Desa Wringigitung, program difokuskan pada penyampaian materi tentang pencegahan stunting dengan tema “Cagar Warga: Calon Pengantin Bugar Jiwa & Raga” serta pembuatan brownies jagung sebagai camilan sehat untuk ibu hamil. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan remaja calon pengantin agar dapat mengurangi risiko anak lahir stunting.

Desa Wringigitung melaksanakan program sosialisasi bersama warga masyarakat Desa Wringigitung. (doc. Peibadi)
Desa Wringigitung melaksanakan program sosialisasi bersama warga masyarakat Desa Wringigitung. (doc. Peibadi)

Melalui serangkaian program ini, Kecamatan Tulis diharapkan dapat menjadi contoh bagi kecamatan lain dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Indonesia.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *