Semarang, Krajan.id – Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan lingkungan kampus yang sehat dan sejahtera melalui program KKN Tematik SDGs tahun 2025. Salah satu program unggulan kali ini dilaksanakan oleh Kelompok 5 Tim 109 yang berfokus pada optimalisasi kantin aman, halal, dan bergizi di Fakultas Teknik, tepatnya di kantin Teknik Kimia dan Teknik Mesin.
Dengan tema besar “Optimalisasi Kantin Aman, Halal, dan Bergizi di Universitas Diponegoro: Menjamin Kesehatan dan Kesejahteraan Komunitas Kampus”, kelompok ini bergerak selama hampir dua bulan untuk menjalankan berbagai program inovatif dan berdampak nyata.
Kelompok 5 Tim 109 terdiri dari empat mahasiswa dari disiplin ilmu berbeda, yaitu Haykal Noor Amhar (Prodi Informasi dan Hubungan Masyarakat), Kisyluvesa Aulia (Prodi Gizi), Khairunissa Melita Widodo (Prodi Gizi), dan Fadhilah Fitrah Saniyah (Prodi Manajemen). Kolaborasi lintas disiplin ini menjadi kunci keberhasilan program yang menggabungkan aspek komunikasi, kesehatan, manajemen, dan pelayanan publik.
Salah satu fokus utama kegiatan adalah mendorong proses sertifikasi self-declare halal bagi para pelaku usaha kantin. Proses ini dimulai dari pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai bentuk legalitas awal.
Setelah itu, mahasiswa melakukan pendataan detail menu makanan yang akan disertifikasi, seperti soto, pecel, dan nasi ikan mangut di kantin Teknik Mesin, serta soto, ayam geprek, dan ayam kecap di kantin Teknik Kimia.
Pendataan ini mencakup bahan baku yang digunakan, yang kemudian diinput ke dalam sistem SIHALAL milik Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Tahap akhir dari proses ini adalah verifikasi lapangan yang dilakukan oleh pendamping halal guna memastikan seluruh prosedur dan bahan baku telah sesuai dengan standar halal.
Tak hanya berhenti di sana, Kelompok 5 juga melakukan digitalisasi kantin dengan menciptakan QR Code yang berisi informasi menu, harga, dan detail penting lainnya. Inovasi ini mempermudah pengunjung mengakses informasi makanan dan menciptakan pengalaman modern di lingkungan kampus.
Aspek lain yang tidak kalah penting dalam kegiatan ini adalah edukasi tentang gizi seimbang dan keamanan pangan. Melalui konsep “Isi Piringku”, mahasiswa KKN melakukan sosialisasi kepada para pedagang dan konsumen kantin mengenai pentingnya konsumsi gizi seimbang.
Selain itu, mereka juga memberikan edukasi terkait SOP Pengelolaan Makanan Halal, termasuk prosedur pemilihan bahan baku, proses memasak, hingga penyajian makanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.
Baca Juga: Mahasiswa UBSI Tanamkan Nilai Empati dan HAM Lewat Kegiatan Santunan Anak Yatim
Kebersihan dan sanitasi juga menjadi perhatian utama. SOP Higiene dan Sanitasi diperkenalkan dan disosialisasikan kepada para pelaku usaha, yang meliputi kebersihan pribadi penjual, alat masak, serta kebersihan lingkungan kantin secara keseluruhan. Upaya ini dilakukan guna mencegah terjadinya kontaminasi silang dan menjamin keamanan pangan yang disajikan.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kenyamanan dan fasilitas umum, Kelompok 5 turut mengadakan berbagai perlengkapan pendukung di kedua kantin. Mereka menyediakan tempat sampah, meja dan kursi yang nyaman, tempat cuci tangan, serta rak khusus untuk piring kotor. Selain itu, kegiatan bersih-bersih secara berkala juga rutin dilakukan sebagai bagian dari upaya menciptakan kantin yang bersih dan sehat.
Program ini mendapat sambutan baik dari para pelaku usaha dan mahasiswa. Afidano Muhantoro, salah satu pedagang di kantin Teknik Kimia, menyampaikan, “Setelah adanya KKN di sini, saya merasa terbantu untuk penjelasannya mengenai panduan gizi seimbang ‘Isi Piringku’. Selain itu, saya juga merasa terbantu akan adanya fasilitas dari mahasiswa KKN seperti kursi, meja, tempat cuci tangan, rak sampah, dan tempat buat meletakkan piring kotor.”
Ibu Dyah, pelaku usaha di kantin Teknik Mesin, juga mengapresiasi upaya mahasiswa,
“Alhamdulillah, setelah ada program KKN ini sangat membantu kami, terutama dalam sertifikat halal. Jadi customer tahu mana makanan yang halal dan mana yang tidak.”
Baca Juga: Mahasiswa UNIBA Gencarkan Budaya Literasi Anak Lewat Ragam Program Kreatif dan Kolaboratif
Sementara itu, mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2021, Dhiky Wahyudi, menyatakan, “Menurutku, setelah adanya KKN tematik SDGs UNDIP di kantin Teknik Kimia, ada beberapa perubahan yang membantu mahasiswa sekaligus kantin itu sendiri. Contohnya banner panduan gizi, barcode menu, dan rak piring kotor. Inovatif dan inisiatifnya keren banget!”
Ketua Kelompok 5 Tim 109, Haykal Noor Amhar, menegaskan visi mereka:
“Bagi kami, mewujudkan kantin yang aman, halal, dan bergizi sangat penting. Kami ingin setiap makanan yang tersedia bukan hanya enak, tapi juga sehat dan membawa manfaat bagi seluruh komunitas kampus. Semoga apa yang kami lakukan ini bisa terus berkembang dan memberi dampak positif.”
Inisiatif ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas disiplin dapat menghasilkan perubahan nyata dan signifikan di lingkungan kampus. Melalui pendekatan yang menyeluruh—mulai dari legalitas, edukasi gizi, digitalisasi, hingga peningkatan fasilitas—program KKN Tematik SDGs UNDIP 2025 tidak hanya menjadikan kantin sebagai tempat makan, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan promosi gaya hidup sehat.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.