Desa Donohudan, Krajan.id – Tingginya kebutuhan bahan bakar kayu pada tungku boiler pabrik tahu menjadi masalah para pemilik pabrik tahu Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Menanggapi kondisi ini Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam Kelompok 31 KKN UNS Periode Juli-Agustus 2024, di bawah bimbingan Bapak Dr. I.F. Nurcahyo S.Si., M.Si mengambil inisiatif dengan melaksanakan program pembuatan tungku boiler hemat energi pada pabrik tahu.
Program ini bertujuan mengurangi penggunaan energi pada tungku boiler, meningkatkan efisiensi proses produksi tahu, serta mengurangi biaya bahan bakar.
Program dilaksanakan secara berkala dimulai dengan survei dan sosialisasi yang menjelaskan tujuan pembuatan tungku boiler hemat energi pada Selasa (16/7/2024), di Pabrik Tahu Mbah Hali, Dusun Tegalan RT 03/RW 06. Kegiatan dilanjutkan dengan instalasi tungku boiler yang dikerjakan selama 2 minggu.
Pembakaran pada tungku boiler yang tidak maksimal, di mana panas banyak terbuang ke lingkungan, dapat mengurangi efisiensi pemanasan air dan meningkatkan konsumsi energi.
Program kerja ini mengembangkan tungku boiler dengan sistem adiabatis yang lebih efisien agar mengurangi konsumsi bahan bakar dalam proses produksi tahu, sehingga dapat menekan biaya operasional pabrik.
“Dengan menerapkan sistem adiabatis ini, pabrik tahu tidak hanya akan mengoptimalkan proses produksinya tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan industri secara keseluruhan,” ujar Bapak Dr. I.F. Nurcahyo selaku Dosen Pembimbing KKN 31 UNS.
Baca Juga: Mahasiswa UNISMA Dorong Lansia Desa Gading Kembar Hidup Sehat dan Sejahtera
Program kerja ini diharapkan dapat mengoptimalkan proses pemanasan pada tungku boiler sehingga menghemat bahan bakar tungku, meningkatkan keberlanjutan pabrik, dan dapat memperkuat kemandirian energi pabrik tahu.
Sementara itu, pemilik pabrik tahu menyambut baik inisiatif ini. “Kami berterimakasih dengan adanya program ini, semoga produktivitas tahu bisa meningkat dan biaya bahan bakar kayu bisa ditekan,” ungkap Mbah Hali, pemilik pabrik tahu setempat.
Syamsul, Ketua Kelompok KKN 31, berharap inovasi ini dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi pabrik tahu lainnya di daerah tersebut. “Kami ingin ini menjadi contoh bagi pabrik lain agar bisa meningkatkan efisiensi energi mereka,” tambahnya.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.