Upaya Pelestarian Sumber Mata Air di Lumajang Hadapi Ancaman Degradasi

Pemantauan intensif di beberapa titik sumber mata air di Kawasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). (doc. MC Kab. Lumajang)
Pemantauan intensif di beberapa titik sumber mata air di Kawasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). (doc. MC Kab. Lumajang)

Desa Gucialit, Krajan.id – Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan ketersediaan air bersih, Pemerintah Kabupaten Lumajang gencar melakukan pemantauan terhadap sumber-sumber mata air di wilayahnya. Kegiatan yang melibatkan berbagai pihak ini dilakukan secara intensif, terutama di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Pemantauan yang dilaksanakan pada Kamis (5/9/2024) melibatkan puluhan petugas dari berbagai instansi, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, TNI, Polri, hingga perwakilan dari perusahaan perkebunan dan kelompok masyarakat. Bersama-sama, mereka menyisir sejumlah titik strategis yang menjadi sumber mata air utama di Kabupaten Lumajang.

Bacaan Lainnya

Menurut Gunawan Eko, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, kegiatan pemantauan ini tidak hanya bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini sumber mata air, namun juga sebagai langkah antisipatif terhadap berbagai ancaman lingkungan seperti kebakaran hutan, pembukaan lahan ilegal, dan perburuan satwa.

“Ancaman-ancaman tersebut dapat berdampak serius terhadap ekosistem, terutama pada sumber-sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat,” ujar Gunawan, dikutip Krajan.id dari infopublik.id.

Hasil pemantauan menunjukkan adanya penurunan debit air di beberapa lokasi, seperti di Blok Gendok dan Sumber Susukan di Desa Gucialit. Kondisi ini mengindikasikan adanya degradasi lingkungan yang cukup signifikan di sekitar sumber mata air tersebut.

Baca Juga: Kelompok KKN UNS 31 di Boyolali Inovasikan Tungku Boiler Pabrik Tahu Hemat Energi

Menanggapi temuan tersebut, pemerintah daerah bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya telah menyusun sejumlah langkah strategis untuk mengatasi masalah ini. Beberapa di antaranya adalah:

  • Rehabilitasi lahan kritis: Melakukan penanaman kembali pohon-pohon di sekitar sumber mata air untuk memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan daya serap air.
  • Peningkatan kesadaran masyarakat: Melalui sosialisasi dan edukasi, masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya air.
  • Penegakan hukum: Melakukan tindakan tegas terhadap pelaku pelanggaran hukum yang dapat merusak lingkungan.

“Kami berharap melalui upaya-upaya yang telah dilakukan, kondisi sumber mata air di Kabupaten Lumajang dapat kembali pulih dan bahkan meningkat,” tambah Gunawan.

Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pelestarian sumber mata air di Lumajang. Dengan bekerja sama, diharapkan dapat tercipta sinergi yang kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan air bersih.

Baca Juga: Gerbas Tani Kedungrejo 2024: Pengunjung Diharapkan Patuhi Aturan untuk Menjaga Keindahan dan Kenyamanan

Pelestarian sumber mata air bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga menjadi tanggung jawab kita bersama. Setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan, mulai dari hal-hal sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan hingga melakukan kegiatan penanaman pohon.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *