Krajan.id – Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan di Desa Alassumur, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 115 dari Universitas Jember (UNEJ) telah menginisiasi program inovatif bernama “Tumbuh Kotapu”. Program ini difokuskan pada pemanfaatan limbah ternak, khususnya kotoran sapi, dan tanaman apu-apu untuk menciptakan pupuk organik yang ramah lingkungan.
Program ini bukan hanya sekedar solusi untuk mengurangi limbah, tetapi juga sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian di desa tersebut.
Pada hari Selasa (6/8/2024), KKN 115 mengadakan sosialisasi yang melibatkan Kepala Desa, perangkat desa, dan perwakilan dari 13 kelompok tani di enam dusun yang tersebar di Alassumur, yaitu Dusun Taman, Dusun Taman Indah, Dusun Lucu Krajan, Dusun Krajan, Alassumur Selatan, dan Alassumur Utara. Dalam sosialisasi ini, mahasiswa KKN memaparkan proses pembuatan pupuk organik yang telah diuji coba sebelumnya.
Proses pembuatan pupuk organik ini cukup sederhana namun efektif, dengan memanfaatkan kotoran sapi yang diolah bersama tanaman apu-apu melalui proses fermentasi selama dua minggu. Proses ini dilakukan di ruangan yang gelap agar menghasilkan pupuk dengan kualitas terbaik. Pupuk yang dihasilkan terbukti mampu meningkatkan struktur tanah, menjaga keseimbangan pH, dan menambah populasi mikroorganisme yang bermanfaat bagi kesuburan tanah.
Kepala Desa Alassumur, yang hadir dalam acara tersebut, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Ia melihat potensi besar dalam penggunaan pupuk organik sebagai alternatif dari pupuk kimia yang biasa digunakan oleh para petani di desa.
“Program ini sangat membantu kami untuk memanfaatkan limbah ternak yang sebelumnya kurang terkelola dengan baik. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap kelompok tani dapat mandiri dalam memproduksi pupuk organik, yang tidak hanya lebih ekonomis, tetapi juga lebih ramah lingkungan,” ujar salah satu ketua kelompok tani yang turut hadir.
Selain memberikan materi, mahasiswa KKN juga mengajak para petani untuk terlibat langsung dalam uji coba pembuatan pupuk organik. Mereka berharap dengan praktik langsung, para petani dapat menguasai teknik ini dan menerapkannya secara mandiri di ladang masing-masing.
Program “Tumbuh Kotapu” ini diharapkan menjadi model bagi desa lain dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan, sehingga kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan dapat terjaga secara bersamaan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.