Kolaborasi Mahasiswa KKN PPM UMBY Kelompok 25 dan Warga Padukuhan Ngelak dalam Mengolah Limbah Ternak Jadi Pupuk Organik

Mahasiswa KKN-PPM UMBY Kelompok 25 bersama warga berkolaborasi dalam pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi di salah satu rumah warga Ngelak, Jum’at (02/08/2024). (doc. KKN-PPM UMBY Kelompok 25)
Mahasiswa KKN-PPM UMBY Kelompok 25 bersama warga berkolaborasi dalam pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi di salah satu rumah warga Ngelak, Jum’at (02/08/2024). (doc. KKN-PPM UMBY Kelompok 25)

Krajan.id – Padukuhan Ngelak di Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, DIY Yogyakarta, menjadi saksi kolaborasi harmonis antara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dan warga setempat dalam mengolah limbah ternak menjadi pupuk organik yang bermanfaat, Jum’at (2/8/2024).

Dalam rangka mengatasi masalah limbah ternak dan meningkatkan produktivitas pertanian, mahasiswa KKN-PPM kelompok 25 UMBY mengadakan kegiatan pembuatan pupuk organik di rumah Bapak Karno, seorang warga Padukuhan Ngelak.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan solusi atas limbah peternakan yang seringkali menimbulkan masalah lingkungan seperti pencemaran udara, air, dan tanah serta menjadi sumber penyakit.

Ketua KKN Kelompok 25, Rizan Syahba Budiman, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam pembangunan masyarakat desa.

“Dengan adanya kegiatan pembuatan pupuk organik di Padukuhan Ngelak, mahasiswa KKN-PPM 25 UMBY bisa ikut serta membantu warga. Ini adalah salah satu bentuk pengabdian terhadap masyarakat,” ujarnya.

Pupuk organik yang dihasilkan berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses pelapukan. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi limbah peternakan, tetapi juga menghasilkan pupuk berkualitas tinggi yang sangat bermanfaat untuk pertanian.

Jeremy Christian Tarigan, salah satu mahasiswa peserta KKN, menambahkan bahwa pupuk organik yang dihasilkan memiliki pH 7, yang sangat ideal untuk penanaman sayuran. “Pupuk organik ini sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanah, meningkatkan kesehatan tanah, dan meminimalisir penggunaan produk kimia,” jelas Jeremy, masiswa dari Prodi Peternakan UMBY.

Baca Juga: Penyuluhan Politik di SMA Takhasus Plus Al Mardliyah: Langkah Mahasiswa KKN UIN Walisongo dan PKK Kaliwungu Selatan Meningkatkan Partisipasi Pemilih Muda

Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan oleh masyarakat, terutama pemilik hewan ternak di Padukuhan Ngelak.

Mayoritas warga setempat yang memiliki ternak sapi merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini karena mereka kini memiliki cara yang ramah lingkungan untuk mengelola limbah ternak mereka.

Mahasiswa KKN-PPM UMBY berharap melalui kegiatan ini, kesejahteraan ekonomi masyarakat desa dapat meningkat.

Kegiatan ini juga disambut baik oleh warga setempat yang berpartisipasi aktif dalam setiap proses pembuatan pupuk organik.

Baca Juga: Mahasiswa KKN PMD UNRAM Berikan Dampak Positif di Desa Mujur melalui Berbagai Program Inovatif

“Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini, karena sekarang kami bisa memanfaatkan limbah ternak kami menjadi sesuatu yang bermanfaat,” kata salah satu warga.

Kolaborasi antara mahasiswa KKN-PPM UMBY Kelompok 25 dan warga Padukuhan Ngelak ini tidak hanya menghasilkan pupuk organik, tetapi juga memperkuat hubungan antara masyarakat dan akademisi dalam upaya bersama meningkatkan kesejahteraan dan kelestarian lingkungan desa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *