Atasi Kelangkaan Pupuk Bersubsidi Mahasiswa KKN UNEJ 03 Adakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik

Foto Bersama: Kegiatan pelatihan di Balai Desa Rejo Agung bersama perangkat desa, Gapoktan, kelompok tani, Badan Penyuluh Pertanian (BPP), dan mahasiswa KKN. (doc. pribadi)
Foto Bersama: Kegiatan pelatihan di Balai Desa Rejo Agung bersama perangkat desa, Gapoktan, kelompok tani, Badan Penyuluh Pertanian (BPP), dan mahasiswa KKN. (doc. pribadi)

Krajan.id – Kelangkaan Pupuk bersubsidi menjadi mimpi buruk bagi para petani, khususnya di Desa Rejo Agung. Para petani kebingungan bagaimana lagi memperoleh pupuk dengan harga yang terjangkau.

Atas dasar tersebut, mahasiswa KKN-UMD UNEJ 03 memberikan solusi berupa kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk organik dan biopestisida sebagai alternatif pengganti dari kelangkaan pupuk bersubsidi, Senin (29/01/24). Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh perangkat desa, Gapoktan, kelompok tani, dan Badan Penyuluh Pertanian (BPP).

Bacaan Lainnya

Sosialisasi yang diadakan di Balai Desa Rejo Agung ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman baru kepada para petani terkait inovasi pembuatan pupuk organik dan biopestisida. Caesar Adi Nugroho selaku pemateri menjelaskan tentang pentingnya penguatan keorganisasian yang sejalan dengan program kerja kedepannya terkait pembuatan pupuk organik.

Ada pula diskusi terkait permasalahan yang dihadapi oleh para petani yang dipimpin oleh Hasan Basri selaku ketua Gapoktan. Beberapa perwakilan kelompok tani mencoba menyuarakan pendapatnya dan meminta penjelasan bagaimana sistematika pembuatan pupuk organik dan biopestisida.

Sosialisasi diwujudkan dengan adanya kegiatan pelatihan bagi para kelompok tani. Pelatihan dilaksanakan, Rabu (31/01/24) pukul 10.00 WIB yang bertempat di Balai Desa Rejo Agung. Mahasiswa KKN 03 sebagai fasilitator menyiapkan galon bekas, daun manteng, daun kopi, gula merah, terasi, air cucian beras, detergen bubuk, kapur, jeruk nipis, daun pait-paitan, daun sirsak, dan EM4.

Pelatihan dilaksanakan di luar Kantor Balai dengan dipimpin langsung oleh Koordinator Desa KKN 03 Rejo Agung yaitu Muhammad Putra Ardhi. Mahasiswa Kelompok KKN dan kelompok tani praktek langsung pembuatan pupuk organik dan biopestisida.

Ari Budiman dalam keterangan yang diberikan mengatakan pembuatan pupuk organik cair yang berbahan dasar daun kopi ini membutuhkan bahan lain seperti air cucian beras, daun manteng, EM4, gula merah dan terasi. Daun kopi dan manteng dicacah kecil masing-masing 500 gram kemudian dimasukkan ke dalam galon bekas yang berisikan air cucian beras 5L dan ditambahkan 1 tutup botol EM4. Lalu didiamkan selama 3-4 hari dan disaring kemudian dapat diaplikasikan ke lahan.

Sedangkan untuk Biopestisida, lanjut Ari, berguna sebagai penangkal tanaman terserang hama dan penyakit. Pembuatan biopestisida ini menggunakan bahan yaitu daun sirsak yang dicincang halus kemudian ditambahkan detergen sebanyak 15 gram lalu dimasukkan ke dalam galon bekas berisikan air 5L. Tutup botol dengan kain dan diamkan selama 24 jam. Pengaplikasiannya dapat dilakukan untuk setiap 1 L larutan tadi ditambahkan dengan 10-15 L air dan dapat disemprotkan langsung ke tanaman.

“Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat diterapkan oleh para petani. Salah satu petani bernama Pak Ali berinisiatif untuk membawa pupuk hasil pelatihan agar dapat diterapkan langsung ke lahannya. Acara pelatihan berlangsung dengan lancar ditandai dengan antusiasme kelompok tani untuk mengikuti pelatihan tersebut,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *