Krajan.id – Dalam upaya menurunkan angka stunting di Kecamatan Sukodono Lumajang, sebuah mini lokakarya (Minlok) digelar dengan fokus pada pencegahan pernikahan dini. Kegiatan ini menandakan komitmen desa-desa lokus stunting di wilayah tersebut untuk mengatasi masalah kesehatan ini melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif.
Lokakarya yang berlangsung di Pendopo Kecamatan Sukodono tersebut dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, Kepala Puskesmas Sukodono, Kepala KUA Kecamatan Sukodono, Koordinator PLPKB Sukodono, serta Ketua TP PKK Desa, Bidan Desa, Kasi Kesra Desa, dan Koordinator Kader TPK Desa dari enam desa yang menjadi lokus stunting, yakni Desa Dawuhan Lor, Kutorenon, Karangsari, Bondoyudo, Uranggantung, dan Desa Sumberejo.
H. Joyo Hadi Wiyoto, Kepala KUA Kecamatan Sukodono, menyoroti pentingnya pemahaman mengenai usia minimal pernikahan yang telah diatur dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019, di mana usia calon pengantin laki-laki dan perempuan sama-sama minimal 19 tahun.
“Di KUA Sukodono, pernikahan di usia di bawah 19 tahun relatif sedikit, namun pernikahan pada usia 19 tahun sebelum mencapai 20 tahun masih cukup tinggi. Oleh karena itu, kami terus melakukan penyuluhan tentang manfaat reproduksi, kesehatan calon pengantin, dan penundaan kehamilan,” jelasnya.
Lebih lanjut, H. Joyo menekankan bahwa tanggung jawab suami dalam memberikan nutrisi yang cukup bagi istri dan anak selama seribu hari pertama kehidupan sangat krusial dalam mencegah stunting.
“Stunting terjadi ketika nutrisi ibu hamil tidak tercukupi akibat ketidaksiapan ekonomi dan mental pasangan yang menikah terlalu dini,” tambahnya.
Faria, salah satu staf Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, mengungkapkan bahwa mini lokakarya ini juga membahas tujuh penyebab utama pernikahan dini, termasuk pengaruh media sosial, faktor ekonomi, kurangnya pendidikan, pergaulan bebas, adat perjodohan, kurangnya pengawasan orang tua, dan pernikahan siri.
Baca Juga: Kolaborasi Tangani Stunting, BKKBN Kecamatan Badegan Gelar Pembinaan di Desa Kapuran
“Dengan adanya mini lokakarya ini, kami berharap dapat menghasilkan langkah-langkah konkret yang bermanfaat bagi masyarakat Sukodono, khususnya dalam percepatan penurunan stunting melalui pencegahan pernikahan usia dini,” pungkas Faria.
Lokakarya ini menjadi langkah penting dalam menciptakan sinergi antara berbagai pihak untuk mengatasi pernikahan dini dan stunting, menunjukkan bahwa kolaborasi dan edukasi yang tepat dapat membawa perubahan positif dalam kesehatan masyarakat.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03
Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.