Mahasiswa KKN-PPM UMBY 64 Bersama Masyarakat Kalangbangi Kulon Mengembangkan Pembuatan Mineral Block untuk Meningkatkan Kesehatan Ternak

Mahasiswa Kelompok 64 KKN-PPM UMBY bersama warga Dusun Kalangbangi Kulon berfoto bersama setelah mempraktikkan pembuatan Mineral Block untuk ternak. (doc. Kelompok 64 KKN-PPM UMBY)
Mahasiswa Kelompok 64 KKN-PPM UMBY bersama warga Dusun Kalangbangi Kulon berfoto bersama setelah mempraktikkan pembuatan Mineral Block untuk ternak. (doc. Kelompok 64 KKN-PPM UMBY)

Krajan.id  – Kelompok KKN-PPM 64 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) telah melaksanakan sebuah program inovatif yang berfokus pada peningkatan kualitas pakan ternak di Padukuhan Kalangbangi Kulon, Yogyakarta. Program tersebut berupa pembuatan mineral block, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan ternak dan produktivitas peternakan di daerah tersebut.

Bacaan Lainnya

Program ini diinisiasi oleh mahasiswa UMBY dengan tujuan utama untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi pada pakan ternak lokal. Dayputra Ageng Carito, salah satu anggota kelompok KKN-PPM 64 dari Program Studi Peternakan, Fakultas Agroindustri UMBY, mengungkapkan bahwa inisiatif ini muncul karena kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas pakan ternak di masyarakat.

“Inisiatif ini mungkin dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pakan ternak dan kesehatan hewan di masyarakat. Mineral block dapat membantu menyediakan nutrisi tambahan yang diperlukan oleh ternak, yang mungkin kurang tersedia dalam pakan lokal,” jelas Dayputra.

Acara peluncuran program pembuatan mineral block ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan warga setempat, termasuk Bapak Dukuh, Bapak/Ibu RW, Bapak/Ibu RT, serta warga Padukuhan Kalangbangi Kulon.

“Kegiatan tersebut dilaksanakan di rumah Bapak Dukuh Kalangbangi Kulon,” tambah Dayputra saat menjelaskan tempat berlangsungnya kegiatan.

Dua orang mahasiswa Kelompok 64 KKN-PPM UMBY mempraktikkan pembuatan Mineral Block untuk ternak dengan bahan-bahan dan cetakan yang telah disiapkan secara mandiri. (doc. Kelompok 64 KKN-PPM UMBY )
Dua orang mahasiswa Kelompok 64 KKN-PPM UMBY mempraktikkan pembuatan Mineral Block untuk ternak dengan bahan-bahan dan cetakan yang telah disiapkan secara mandiri. (doc. Kelompok 64 KKN-PPM UMBY )

Proses pembuatan mineral block ini melibatkan pencampuran beberapa bahan utama seperti ultra mineral, garam, semen putih, molase, dan bekatul. Bahan-bahan ini kemudian dicetak menjadi bentuk block dan dikeringkan hingga padat.

“Proses pembuatan mineral block biasanya melibatkan pencampuran bahan-bahan seperti ultra mineral, garam, semen putih, molase, dan bekatul. Campuran ini kemudian dicetak dalam bentuk block dan dikeringkan hingga padat. Bahan-bahan ini dipilih untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hewan,” papar Dayputra lebih lanjut.

Pemilihan program pembuatan mineral block ini bukan tanpa alasan. Dayputra menegaskan bahwa pembuatan mineral block dipilih sebagai salah satu program kerja KKN-PPM karena adanya kebutuhan spesifik di masyarakat terkait nutrisi ternak.

“Pembuatan mineral block mungkin dipilih untuk memenuhi kebutuhan spesifik terkait nutrisi ternak di masyarakat. Misalnya, jika peternak mengalami kekurangan mineral dalam pakan ternak mereka, mineral block bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut,” ujarnya.

Selain itu, program ini juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat lokal. Mereka diberikan pelatihan dalam pembuatan mineral block agar dapat memproduksinya secara mandiri di masa depan.

“Keterlibatan masyarakat lokal mungkin mencakup pelatihan dalam pembuatan mineral block, agar mereka bisa membuatnya secara mandiri di masa depan. Workshop atau sesi pelatihan mungkin diadakan untuk mengajarkan teknik pembuatan dan penggunaan mineral block,” kata Dayputra.

Hasil Mineral Block untuk ternak yang telah mahasiswa Kelompok 64 KKN-PPM UMBY mempraktikkan pembuatan. (doc. Kelompok 64 KKN-PPM UMBY )
Hasil Mineral Block untuk ternak yang telah mahasiswa Kelompok 64 KKN-PPM UMBY mempraktikkan pembuatan. (doc. Kelompok 64 KKN-PPM UMBY )

Manfaat utama dari mineral block ini sangat dirasakan oleh para peternak. Menurut Dayputra, mineral block dapat meningkatkan kesehatan ternak dengan menyediakan nutrisi tambahan yang penting, yang pada akhirnya membantu meningkatkan produktivitas ternak dan mengurangi risiko kekurangan gizi.

“Mineral block dapat meningkatkan kesehatan ternak dengan menyediakan nutrisi tambahan yang penting, membantu meningkatkan produktivitas ternak, dan mengurangi risiko kekurangan gizi. Ini pada gilirannya bisa meningkatkan pendapatan peternak,” jelasnya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 52 Tingkatkan Ketahanan Pangan di Kelurahan Muktiharjo Kidul dengan Sistem Hidroponik

Meskipun program ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa ada tantangan dalam pelaksanaannya. “Respon masyarakat mungkin bervariasi; mereka bisa merasa terbantu atau mungkin menghadapi tantangan dalam adaptasi. Kendala mungkin termasuk kurangnya pemahaman tentang manfaat mineral block atau kesulitan dalam memperoleh bahan baku,” ungkap Dayputra mengenai tantangan yang dihadapi.

Ke depan, Dayputra berharap program ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan bahkan diterapkan di daerah lain dengan kebutuhan serupa.

Baca Juga: Tingkatkan K3 dalam Bekerja, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pelatihan MMH untuk Mencegah MSDs pada Petani dan Peternak Desa Gemawang, Wonogiri

“Jika program ini sukses, ada potensi untuk menerapkannya di daerah lain dengan kebutuhan serupa. Model ini bisa diadaptasi untuk berbagai komunitas dengan penyesuaian lokal,” ujarnya dengan optimis.

Untuk memastikan kualitas dan keamanan dari mineral block yang diproduksi, Dayputra menjelaskan bahwa pemilihan bahan yang tepat, pengujian produk akhir, serta mengikuti standar pembuatan yang baik menjadi fokus utama.

“Kualitas dan keamanan mineral block dapat dipastikan melalui pemilihan bahan yang tepat, pengujian produk akhir, dan mengikuti standar pembuatan yang baik. Pengujian laboratorium atau uji coba lapangan bisa dilakukan untuk memastikan manfaat dan keamanan produk,” jelasnya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNRAM Adakan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Baglog di Desa Jago

Harapan besar dari program ini adalah terciptanya dampak jangka panjang yang positif bagi kesejahteraan peternak dan kesehatan ternak di Padukuhan Kalangbangi Kulon.

“Harapannya adalah agar program ini bisa meningkatkan kesejahteraan peternak dengan menyediakan solusi nutrisi yang efektif, serta menciptakan dampak positif jangka panjang pada kesehatan ternak dan produktivitas pertanian lokal,” tutup Dayputra.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *