Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari UIN Walisongo Posko 52 telah melaksanakan program inovatif untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kelurahan Muktiharjo Kidul. Program yang difokuskan pada pembuatan dan penanaman menggunakan sistem hidroponik ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan banjir yang kerap melanda wilayah tersebut saat musim hujan tiba.
Sistem hidroponik dipilih karena keunggulannya yang tidak membutuhkan lahan luas dan dapat diterapkan di lingkungan yang rawan banjir. Dengan memanfaatkan teknologi ini, tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan tidak bergantung pada kondisi tanah, yang sering kali terendam air saat banjir.
“Untuk di sini sendiri belum pernah dilakukan penanaman hidroponik ya, kalau bisa si dibikinin ya mba, adanya cuma urban farming aja disini tapi kan ya itu kalau banjir rusak jadi kan malah rugi kayak yang udah musim panen eh malah kena banjir” ujar Ibu Sofya Ernawati S.E. MM. selaku Lurah Muktiharjo Kidul saat penerjunan mahasiswa KKN di balai kelurahan dan melakukan bincang serta diskusi mengenai program kerja yang akan dilakukan dalam 45 hari.
Program ini dilaksanakan dengan mulai dari pembuatan alat media tanam menggunakan pipa paralon, penanaman bibit semai tanaman bayam, sawi, dan selada, serta pemindahan bibit semai ke media tanam hidroponik.
“Kami berharap program ini dapat memberikan solusi jangka panjang bagi masyarakat Muktiharjo Kidul dalam menjaga ketersediaan pangan, meskipun mereka tinggal di daerah yang rawan banjir,” ujar Koordinator Divisi Kesehatan Lingkungan KKN Posko 52, Sintia Lukluk. “Dengan hidroponik, kita dapat menanam sayuran dan tanaman lainnya dengan lebih mudah, dan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan mereka.”
Penempatan media tanam dan pemindahan bibit semai dilakukan di atas kolam ikan lele yang ada pada Balai Kelurahan Muktiharjo Kidul dengan memanfaatkan air dari kolam lele yang sudah tersedia sebagai sumber vitamin untuk tanaman hidroponik. Jadi, untuk sistem pengairan menggunakan air dari kolam lele yang berada di bawahnya yang disalurkan ke atas bagian pipa paralon menggunakan pompa air untuk kolam. Harapannya saat tiba musim panen, hasilnya dapat dibagikan kepada masyarakat yang kurang membutuhkan untuk menyokong ketahanan pangan warga di Kelurahan Muktiharjo Kidul.
Selain itu, program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah kota dalam mengatasi masalah ketahanan pangan di daerah-daerah rawan bencana. Pihak kelurahan Muktiharjo Kidul pun menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN ini dan berharap program serupa dapat dikembangkan di daerah lain yang menghadapi tantangan serupa.
Melalui program kerja KKN ini, mahasiswa UIN Walisongo Posko 52 tidak hanya memberikan solusi praktis bagi masalah pangan di wilayah banjir, tetapi juga meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Program ini menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di masyarakat.
Baca Juga: Kolaborasi Mahasiswa TIM II KKN UNDIP dan Warga Desa Sembojo: Terapkan 5R untuk Melawan DBD
Program ini menjadi model pemberdayaan masyarakat yang bisa diterapkan di wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa. Melalui pendekatan yang inklusif dan berbasis pada kebutuhan lokal, mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 52 berhasil membangun fondasi ketahanan pangan yang kokoh di Muktiharjo Kidul, serta menciptakan dampak positif yang akan dirasakan oleh masyarakat setempat dalam jangka panjang.
Dengan berakhirnya masa KKN, diharapkan masyarakat Muktiharjo Kidul dapat terus memanfaatkan dan mengembangkan sistem hidroponik ini untuk jangka panjang, sehingga ketahanan pangan di wilayah tersebut dapat terjamin, meskipun dihadapkan pada tantangan banjir musiman.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.