Krajan.id – Najwa Fathiya Sya’ban Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) dari program studi Teknik Industri menunjukkan dedikasinya dalam memberdayakan masyarakat melalui kegiatan pengabdian di Desa Sembojo, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Fokus utama kegiatan adalah optimalisasi perancangan lingkungan dan sistem kerja melalui penerapan konsep 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) sebagai langkah preventif terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggandeng masyarakat setempat serta pemerintah desa untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan. Dengan semangat gotong royong, Najwa memberikan edukasi mengenai penerapan 5R yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan rumah, sekolah, maupun tempat kerja.
Selain itu pengedukasian ini juga dilaksanakan karena mengingat DBD masih menjadi salah satu penyakit endemik yang mengancam kesehatan masyarakat di Indonesia, terutama di wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi dan sanitasi yang kurang memadai. Mahasiswa KKN UNDIP memandang pentingnya penerapan konsep 5R sebagai solusi sederhana namun efektif dalam mencegah berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti, penyebab utama penyakit DBD.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa melakukan sosialisasi tentang bagaimana konsep 5R dapat diterapkan dalam lingkungan sehari-hari:
- Ringkas: Mengeliminasi seluruh barang yang tidak digunakan di area kerja (rumah), sehingga barang yang ada hanya barang yang benar-benar dibutuhkan untuk menghindari tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk.
- Rapi: Meletakkan segala sesuatu sesuai dengan posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan serta tidak terdapat genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
- Resik: Membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik secara rutin, termasuk tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk seperti pot bunga, tempat penampungan air, dan selokan.
- Rawat: Memelihara kedisiplinan pribadi sekaligus mematuhi ketiga tahapan sebelumnya.
- Rajin: Memelihara kedisiplinan pribadi masing-masing dalam menjalankan seluruh tahapan 5R seperti menutup wadah air, menguras bak mandi, dan membuang sampah pada tempatnya.
Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh masyarakat Desa Sembojo. Mereka bersama-sama membersihkan lingkungan sekitar, menata kembali barang-barang di rumah, serta menguras dan menutup tempat penampungan air untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Kepala Bidan Desa Sembojo, Ibu Dyah Pita, menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada mahasiswa KKN UNDIP. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami. Selain menambah pengetahuan, kegiatan ini juga dapat mendorong kami untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran penyakit DBD,” ujarnya.
Kegiatan optimalisasi perancangan lingkungan dan sistem kerja melalui penerapan 5R oleh mahasiswa TIM II KKN UNDIP ini diharapkan akan menjadi langkah awal menuju penerapan pola hidup sehat dan bersih di Desa Sembojo.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, diharapkan angka kasus DBD di wilayah ini dapat ditekan dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman untuk ditinggali.
Mahasiswa KKN UNDIP juga berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan di desa-desa lainnya sebagai bentuk kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
DPL : Dr.dr.Julian Dewantiningrum, MSi.Med,Sp.O.G,Subsp.KFm