Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Kelola Obat dengan Tepat dan Benar Melalui DAGUSIBU

Edukasi dan Penyuluhan Dagusibu kepada Ibu PKK Desa Keprabon. (doc. Pribadi)
Edukasi dan Penyuluhan Dagusibu kepada Ibu PKK Desa Keprabon. (doc. Pribadi)

Krajan.id – Di tengah banyaknya jenis obat yang beredar di pasaran dan informasi yang kurang memadai, kesalahan penggunaan obat menjadi hal yang sering terjadi. Selain itu, tingginya upaya pengobatan sendiri (swamedikasi) tanpa diimbangi pemahaman mengenai pengelolaan obat mulai dari mendapatkan, menggunakan, menyimpan, hingga membuang obat dengan tepat, juga dapat menimbulkan risiko yang tidak diinginkan. Berdasarkan survei, masih banyak masyarakat di Desa Keprabon yang belum mengenal program DAGUSIBU.

Bacaan Lainnya

DAGUSIBU merupakan Program Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) yang diprakarsai oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan obat dengan baik dan benar.

DAGUSIBU terdiri dari serangkaian tata cara pengelolaan obat yang mencakup mendapatkan, menggunakan, menyimpan, hingga membuang obat-obatan yang sudah tidak layak konsumsi. Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahan, penyalahgunaan, atau hilangnya efektivitas obat.

Merespon masalah tersebut, Wely Nurwanti (21), mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2023/2024, mengadakan kegiatan edukasi dan penyuluhan mengenai DAGUSIBU. Acara ini dilaksanakan pada Rabu (7/8/2024) di Balai Desa Keprabon dan dihadiri oleh ibu-ibu PKK. Rangkaian kegiatan dimulai dengan sambutan dari ketua PKK dan dilanjutkan dengan pembagian leaflet untuk menunjang pemahaman materi.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Undip Perkenalkan 3 Terapi untuk Deteksi Penurunan Fungsi Kognitif Lansia

Wely menjelaskan berbagai aspek penting dalam pengelolaan obat. Pertama, cara mendapatkan obat yang tepat hanya dari sumber terpercaya seperti apotek atau rumah sakit untuk memastikan kualitas dan keamanan obat. Kedua, penggunaan obat yang tepat sesuai petunjuk dokter atau kemasan obat.

“Bahaya dari penggunaan obat secara sembarangan dan pentingnya mengikuti dosis serta waktu yang dianjurkan sangat ditekankan dalam penyuluhan ini,” ujar Wely.

Aspek ketiga adalah penyimpanan obat yang benar agar tetap efektif dan aman digunakan. Wely menjelaskan bahwa kondisi penyimpanan yang ideal adalah tempat yang sejuk dan kering serta menjaga obat dari jangkauan anak-anak.

Aspek terakhir adalah cara membuang obat yang sudah rusak atau kedaluwarsa dengan benar. Menurut Wely, penting untuk membuang obat dengan cara yang tepat untuk menghindari penyalahgunaan.

Baca Juga: Bermain dan Belajar Fungsi Motorik dan Sensorik Bersama Balita di Desa Temuireng

Setelah penyuluhan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Masyarakat Desa Keprabon sangat antusias dalam mengikuti sesi ini, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang terjadi. Salah satu warga mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena masyarakat perlu mengetahui pentingnya pengelolaan obat mulai dari mendapatkan hingga membuangnya.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan obat yang baik dan benar serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Wely.

Baca Juga: Mahasiswa KKN-PPM UMBY 64 Bersama Masyarakat Kalangbangi Kulon Mengembangkan Pembuatan Mineral Block untuk Meningkatkan Kesehatan Ternak

Dengan adanya edukasi DAGUSIBU, masyarakat diharapkan lebih sadar dan terampil dalam mengelola obat dengan tepat, sehingga dapat mencegah risiko kesalahan dan penyalahgunaan obat di kemudian hari.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *