Mahasiswa KKN UNRAM Adakan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Baglog di Desa Jago

Sesi foto bersama mahasiswa KKN UNRAM Desa Jago dengan masyarakat desa, petani, dan kader-kader setempat Desa Jago dalam kegiatan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos dengan Memanfaatkan Limbah Baglog, Rabu (14/8/2024). (doc. KKN UNRAM Desa Jago)
Sesi foto bersama mahasiswa KKN UNRAM Desa Jago dengan masyarakat desa, petani, dan kader-kader setempat Desa Jago dalam kegiatan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos dengan Memanfaatkan Limbah Baglog, Rabu (14/8/2024). (doc. KKN UNRAM Desa Jago)

Krajan.id – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pertanian berkelanjutan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram menyelenggarakan sosialisasi pembuatan pupuk kompos dari limbah baglog.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (14/8/2024), bertempat di Aula Kantor Desa Jago, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Acara ini dihadiri oleh sekitar 40 peserta, yang terdiri dari masyarakat desa, petani, dan kader-kader setempat.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN dalam rangka membantu masyarakat Desa Jago memanfaatkan limbah baglog, yang merupakan sisa media tanam jamur tiram. Menurut Tsalis Adli Ghaisan, mahasiswa Ilmu Hukum yang terlibat dalam kegiatan ini, pemilihan topik ini dilatarbelakangi oleh potensi besar limbah baglog jika diolah dengan benar.

“Limbah baglog yang biasanya dibuang setelah budidaya jamur tiram, jika dibiarkan begitu saja bisa menimbulkan masalah lingkungan. Namun, jika diubah menjadi pupuk kompos, limbah ini dapat membuat tanah lebih subur dan hasil pertanian meningkat,” jelas Tsalis.

Dengan latar belakang tersebut, mahasiswa KKN berinisiatif untuk mengedukasi masyarakat tentang cara mengolah limbah baglog menjadi pupuk kompos. Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan limbah tersebut untuk meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian, serta mendukung keberlanjutan lingkungan dan ekonomi lokal.

Persiapan kegiatan ini melibatkan pengumpulan bahan baku dan alat-alat yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk kompos. Meskipun sempat menghadapi kendala terkait jumlah peserta yang hadir karena bentrokan dengan acara gerak jalan di desa, mahasiswa KKN berhasil mengatasi masalah tersebut dan melaksanakan kegiatan dengan baik.

Acara ini diawali dengan pemaparan materi mengenai manfaat limbah baglog sebagai bahan dasar pembuatan pupuk kompos. Tsalis menjelaskan bahwa pupuk kompos dari limbah baglog dapat memberikan manfaat signifikan bagi tanaman dan tanah.

“Pupuk kompos menyediakan nutrisi penting, meningkatkan pertumbuhan tanaman, dan memperkuat ketahanan terhadap penyakit. Sementara itu, bagi tanah, pupuk ini memperbaiki struktur dan kesuburan, serta menjaga keseimbangan mikroorganisme,” kata Tsalis.

Dalam sesi pelatihan, peserta diajarkan langkah-langkah pembuatan pupuk kompos dari limbah baglog. Proses ini dimulai dengan pengumpulan limbah baglog dan bahan organik tambahan, kemudian dilanjutkan dengan pencampuran bahan-bahan tersebut secara merata. Setelah itu, bahan campuran disimpan untuk melalui proses pengomposan hingga kompos matang.

Selain itu, peserta juga mendapatkan leaflet yang berisi informasi tentang manfaat dan cara pembuatan pupuk kompos, serta dibagikan pupuk kompos yang telah dipacking sebelumnya. Praktik langsung oleh masyarakat menjadi bagian penting dari kegiatan ini, di mana peserta diajak untuk mengumpulkan bahan baku, mencampur, dan mengelola proses pengomposan.

Respons masyarakat, khususnya para petani, terhadap ide penggunaan limbah baglog untuk pupuk kompos sangat positif. Mereka melihat potensi besar dalam praktik ini untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, meningkatkan produktivitas pertanian, dan mendukung pertanian berkelanjutan.

Pupuk Kompos hasil karya Mahasiswa KKN Desa Jago, kemasan 1 kg.
Pupuk Kompos hasil karya Mahasiswa KKN Desa Jago, kemasan 1 kg.

“Dengan pemahaman dan pengalaman mereka, kelompok ini terbuka terhadap inovasi dan siap berpartisipasi dalam sosialisasi serta pelatihan terkait metode ini,” ujar Tsalis.

Mahasiswa KKN juga meyakini bahwa limbah baglog memiliki potensi besar dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Jago. Melalui pemanfaatan limbah ini sebagai kompos, desa dapat mencapai pertanian yang lebih produktif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Tsalis menambahkan, “Limbah baglog bukan hanya menjadi solusi dalam mengelola limbah, tetapi juga sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian yang lebih efektif.”

Meskipun waktu KKN terbatas, mahasiswa berencana untuk melakukan monitoring 2-3 kali setelah kegiatan sosialisasi ini untuk memastikan bahwa masyarakat benar-benar menerapkan ilmu yang telah diajarkan.

“Kami juga membagikan leaflet dan video pembuatan pupuk kompos sebagai panduan bagi masyarakat yang masih membutuhkan bantuan,” kata Tsalis.

Baca Juga: Membaca Data Melalui Visualisasi: Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pelatihan Pembuatan Infografis untuk Ibu-ibu Kader Posyandu

Ketika ditanya tentang kemungkinan memperluas program ini ke desa-desa lain di sekitar Desa Jago, Tsalis menjelaskan bahwa potensi untuk memperluas program ini cukup besar, mengingat respon positif dan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat setempat.

Penyerahan Pupuk Kompos secara simbolis kepada Kepala Desa Jago untuk dibagikan kepada masyarakat desa, petani, dan kader-kader setempat Desa Jago. (doc. KKN UNRAM Desa Jago)
Penyerahan Pupuk Kompos secara simbolis kepada Kepala Desa Jago untuk dibagikan kepada masyarakat desa, petani, dan kader-kader setempat Desa Jago. (doc. KKN UNRAM Desa Jago)

Dalam mengevaluasi keberhasilan kegiatan sosialisasi ini, Tsalis menyatakan bahwa antusiasme masyarakat yang hadir menjadi indikator utama.

“Meskipun tidak ada indikator khusus, antusiasme masyarakat yang hadir merupakan cerminan dari keberhasilan kegiatan ini,” ujarnya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNDIP Beri Inovasi Pembelajaran Matematika dengan Kriptografi dan JARIMATIKA untuk Tingkatkan Minat Siswa

Mahasiswa KKN berharap bahwa setelah sosialisasi ini, masyarakat Desa Jago akan meningkatkan pengetahuan mereka tentang pembuatan pupuk yang efektif dan manfaatnya untuk pertanian.

Selain itu, sosialisasi ini juga diharapkan dapat memberdayakan ekonomi lokal dengan memanfaatkan limbah baglog untuk menghasilkan pupuk yang bisa digunakan atau dijual, mengurangi limbah, dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *