Krajan.id – Dalam upaya meningkatkan minat siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) terhadap pelajaran matematika, Pinta Noer Adresti, seorang mahasiswi KKN Tim II UNDIP dari Jurusan Matematika, telah menginisiasi sebuah program inovatif yang bertajuk “Berikan Inovasi Baru Permainan Matematika Tebak Jalan dengan Kriptografi dan Berhitung Menyenangkan dengan JARIMATIKA.”
Program ini diselenggarakan pada Kamis (1/8/2024), di ruang kelas 2 SDN Permitan 1 Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, dan ditujukan kepada para bapak dan ibu guru di sekolah tersebut.
Matematika seringkali dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan bagi banyak siswa. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pendekatan baru yang lebih menarik dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.
Salah satu metode yang diperkenalkan oleh Pinta adalah penggunaan permainan matematika yang menggabungkan konsep kriptografi dan teknik JARIMATIKA. Tujuan utama dari inovasi ini adalah untuk membuat siswa lebih tertarik dan aktif dalam belajar matematika.
Dalam program tersebut, Pinta memperkenalkan permainan “Tebak Jalan” yang menggunakan kriptografi, khususnya sandi Caesar. Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “cryptos” yang berarti rahasia dan “graphein” yang berarti tulisan.
Sandi Caesar adalah salah satu bentuk sandi substitusi yang melibatkan pergeseran huruf dalam sebuah pesan agar tidak mudah dibaca oleh orang lain. Pada permainan ini, siswa-siswi diharapkan dapat menebak jalan yang tepat melalui soal cerita yang disajikan dengan teknik kriptografi tersebut.
Pinta menjelaskan bahwa permainan ini tidak hanya mengasah kemampuan berpikir siswa dalam matematika, tetapi juga memperkenalkan mereka pada konsep dasar kriptografi. “Dengan permainan ini, siswa bisa belajar matematika dengan cara yang lebih seru dan tidak monoton. Mereka juga bisa mengenal dunia kriptografi yang sebenarnya sangat menarik,” ungkap Pinta Noer Adresti.
Selain inovasi permainan, Pinta juga memaparkan metode JARIMATIKA kepada para guru. Metode JARIMATIKA, yang memanfaatkan jari sebagai alat bantu untuk berhitung, telah dikenal luas, namun belum banyak diaplikasikan secara maksimal di sekolah-sekolah. Metode ini memungkinkan siswa untuk melakukan operasi matematika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan cara yang lebih praktis dan menyenangkan.
Namun, metode ini juga memiliki keterbatasan karena hanya bisa digunakan untuk operasi yang sederhana mengingat keterbatasan jumlah jari.
“JARIMATIKA sebenarnya bisa sangat membantu siswa yang kesulitan dalam berhitung bersusun. Dengan metode ini, mereka tidak akan cepat bosan karena perlu konsentrasi penuh. Saya berharap para guru bisa menerapkan metode ini kepada siswa yang masih kesulitan dalam berhitung,” tambah Pinta.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan para guru dapat lebih kreatif dalam mengajarkan matematika sehingga siswa-siswi SD dapat belajar dengan lebih menyenangkan dan tidak lagi menganggap matematika sebagai pelajaran yang menakutkan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Suharyanto, M.Sc.
