Krajan.id – Inovasi kreatif muncul dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) di Desa Sumberejo. Pada Sabtu (3/8/2024), mahasiswa KKN UNDIP mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Cair Babygreen, sebuah solusi inovatif untuk mendaur ulang limbah popok bayi.
Program ini digagas oleh Roihana Zulfa, salah satu mahasiswa KKN UNDIP, yang prihatin dengan permasalahan lingkungan akibat limbah popok bayi. Fakta mengejutkan bahwa rata-rata seorang bayi dapat menghasilkan hingga satu ton limbah popok selama dua tahun pertama kehidupannya.
Popok sekali pakai yang umum digunakan mengandung bahan-bahan sulit terurai seperti plastik dan gel penyerap, yang dapat bertahan hingga 500 tahun di tempat pembuangan akhir.
“Popok bayi termasuk jenis sampah yang sangat sulit terurai. Butuh waktu puluhan hingga ratusan tahun agar popok bisa terdekomposisi secara alami,” ujar Zulfa.
Program ini bertujuan untuk mengubah limbah popok menjadi pupuk cair yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Kegiatan diawali dengan sesi sosialisasi yang dihadiri oleh puluhan warga Desa Sumberejo.
Dalam sesi ini, Zulfa menjelaskan dampak negatif penumpukan limbah popok terhadap lingkungan. Dia juga memaparkan potensi ekonomi dan lingkungan dari daur ulang popok menjadi pupuk cair. “Pupuk cair Babygreen ini kaya akan unsur nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat dibutuhkan tanaman. Selain mengurangi limbah, pupuk ini juga bisa meningkatkan produktivitas pertanian,” tambah Zulfa.
Setelah sesi sosialisasi, acara dilanjutkan dengan demonstrasi dan pelatihan pembuatan pupuk cair. Warga diajarkan tahap demi tahap proses pengolahan popok bekas menjadi pupuk cair yang aman dan bermanfaat. Proses ini melibatkan tahapan pemilahan bahan, fermentasi, dan penyaringan.
Antusiasme warga terlihat jelas selama sesi pelatihan. Ibu Patmi, salah satu warga, mengungkapkan ketertarikannya, “Selama ini kami bingung harus bagaimana dengan tumpukan popok bekas. Ternyata bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Ini solusi yang sangat baik.”
Bu Siti juga mengutarakan kesannya “Awalnya saya kaget dan sedikit jijik mendengar popok bekas bisa jadi pupuk. Tapi setelah dijelaskan, saya jadi paham manfaatnya.”
Melalui pelatihan ini, masyarakat Desa Sumberejo diharapkan dapat mengelola limbah popok secara mandiri dan menghasilkan pupuk cair yang bermanfaat bagi pertanian lokal. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengatasi masalah pengelolaan sampah, tetapi juga berpotensi meningkatkan ekonomi warga melalui pemanfaatan hasil pertanian yang lebih produktif.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UNRAM Adakan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Baglog di Desa Jago
Program Pembuatan Pupuk Cair Babygreen merupakan salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa KKN UNDIP dalam menerapkan ilmu pengetahuan untuk memecahkan permasalahan di masyarakat. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam mengelola limbah popok bayi secara kreatif dan bermanfaat.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.