Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Gelar Pelatihan Pembuatan Spray Anti Nyamuk dari Sereh untuk Mencegah DBD

Pelatihan pembuatan Spray Anti nyamuk dari Sereh. (doc. Pribadi)
Pelatihan pembuatan Spray Anti nyamuk dari Sereh. (doc. Pribadi)

Krajan.id – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD dapat berujung pada kematian, terutama pada anak-anak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hingga minggu ke-17 tahun 2024, tercatat 88.593 kasus DBD dengan 621 kasus kematian. Kematian akibat DBD dilaporkan terjadi di 174 kabupaten/kota di 28 provinsi di Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau tahun 2024 akan berlangsung pada bulan Juli dan Agustus, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kemarau yang lebih panas ini diperkirakan akan meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk.

Bacaan Lainnya

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, dr. Imran Pambudi, yang menyatakan bahwa pada suhu 25℃, nyamuk Aedes aegypti lebih aktif menggigit hingga lima hari sekali. Sebaliknya, pada suhu yang lebih rendah, seperti 20℃, nyamuk hanya menggigit dua hari sekali. Kondisi ini mengisyaratkan potensi peningkatan kasus DBD selama musim kemarau yang lebih panas ini.

Dalam upaya pencegahan penyebaran nyamuk Aedes aegypti, berbagai metode telah diterapkan, termasuk fogging, penggunaan kelambu, dan penyemprotan insektisida. Namun, metode-metode ini sering kali menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan inovasi yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Menanggapi tantangan ini, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) di Kelurahan Punggawan mengadakan pelatihan pembuatan spray anti nyamuk berbahan alami dari sereh (Cymbopogon citratus) pada Selasa (23/7/2024). Sereh dikenal memiliki kandungan sitronela yang efektif sebagai senyawa anti serangga, termasuk nyamuk.

Spray anti nyamuk berbahan sereh ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan lotion anti nyamuk komersial yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti diethyl-m-toluamide (DEET) yang dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar dapat memproduksi spray anti nyamuk secara mandiri. “Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, masyarakat tidak lagi bergantung pada produk komersial yang sering kali mahal dan mengandung bahan kimia berbahaya. Selain itu, melalui pelatihan ini, kami juga ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit DBD,” ujar Muhammad Fikri Syaikal, mahasiswa KKN Tim II UNDIP yang menginisiasi kegiatan ini.

Pemaparan Pencegahan DBD. (doc. Pribadi)
Pemaparan Pencegahan DBD. (doc. Pribadi)

Dalam sesi pelatihan, peserta diajarkan cara membuat spray anti nyamuk dengan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di sekitar. Bahan yang dibutuhkan adalah 250 gram sereh, 750 ml air, dan 500 ml alkohol. Alat yang digunakan meliputi botol spray, pisau, talenan, panci, kompor, dan stiker. Proses pembuatan dimulai dengan mencuci sereh hingga bersih, lalu dipotong kecil-kecil.

Sereh yang sudah dipotong kemudian direbus dalam 750 ml air selama 5 menit hingga mendidih. Setelah itu, air rebusan sereh didinginkan dan disaring sebelum dicampur dengan alkohol dengan perbandingan 1:3. Larutan sereh yang sudah siap kemudian dimasukkan ke dalam botol spray untuk digunakan.

Sebagai penutup, mahasiswa KKN membagikan hasil spray anti nyamuk yang telah dibuat kepada Ibu-ibu PKK yang hadir dalam pelatihan. Harapannya, mereka dapat mempraktikkan kembali pembuatan spray ini di rumah masing-masing.

“Dengan inovasi ini, kami berharap masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, serta mengurangi risiko penyebaran DBD,” tambah Fikri.

Baca Juga: Digitalisasi Produk Lokal: Peran Mahasiswa KKN UNDIP dalam Pelatihan E-Katalog untuk UMKM Bakery Desa Sendangmulyo

Program pelatihan ini tidak hanya bermanfaat sebagai upaya pencegahan DBD jangka pendek, tetapi juga sebagai langkah awal menuju kehidupan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Melalui penggunaan bahan-bahan alami seperti sereh, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada produk-produk berbahan kimia yang dapat merusak lingkungan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Dosen Pembimbing Lapangan: Syachril Warasambi Mispaki, S.T., M.Eng.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *