Krajan.id – Leptospirosis adalah penyakit zoonosis berbahaya yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, yang dapat menyebar melalui air atau tanah yang terkontaminasi oleh urine hewan yang terinfeksi, terutama tikus. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan serius, terutama di wilayah dengan sanitasi buruk, curah hujan tinggi, dan sering terjadi banjir. Gejalanya beragam, seperti demam mendadak, mata merah, kulit kekuningan, sakit kepala, dan nyeri otot betis.
Di Indonesia, leptospirosis merupakan ancaman serius, khususnya di daerah pedesaan dan perkotaan dengan populasi tikus yang tinggi, termasuk di Kelurahan Giriwono, Kabupaten Wonogiri. Warga di kelurahan ini banyak yang bekerja di sawah, sehingga risiko penularan leptospirosis cukup tinggi. Menyadari kondisi ini, mahasiswa KKN Tim II UNDIP berinisiatif mengadakan edukasi terkait pencegahan penyakit leptospirosis di MTs Negeri 1 Wonogiri pada Rabu (31/7/2024).
Muhammad Fikri Syaikal, salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP, menyampaikan, “Kami merasa perlu menginisiasi gerakan edukasi ini agar siswa-siswi di sini memahami betapa pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penularan leptospirosis.”
Edukasi ini dilaksanakan di kelas IX A1 dengan metode presentasi poster, diikuti dengan quiz dan diskusi interaktif.
Dalam edukasi tersebut, lima langkah utama pencegahan leptospirosis dijelaskan, yakni: menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan sebelum makan dan menyentuh wajah, membasmi tikus dan sarangnya, menyimpan makanan dan minuman dengan baik, memastikan air minum bersih, serta menutupi luka terbuka sebelum beraktivitas di area berpotensi terkontaminasi.
Baca Juga: Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Gelar Pelatihan Pembuatan Spray Anti Nyamuk dari Sereh untuk Mencegah DBD
Antusiasme siswa terlihat dalam sesi diskusi, banyak di antara mereka yang aktif bertanya mengenai materi yang disampaikan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran siswa terhadap bahaya leptospirosis dan pentingnya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Fikri.
Upaya ini diharapkan mampu mengubah pola pikir siswa dalam menjaga kesehatan dan kebersihan, sehingga dapat berdampak positif bagi pencegahan leptospirosis di lingkungan sekitar mereka.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Dosen Pembimbing Lapangan: Syachril Warasambi Mispaki, S.T., M.Eng.